Mohon tunggu...
Kkn Dr 158 UINSU
Kkn Dr 158 UINSU Mohon Tunggu... Aktor - Mahasiswa/i UINSU 2020

Keep spirit

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Toleransi Beragama

28 Agustus 2020   20:17 Diperbarui: 28 Agustus 2020   20:22 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatkan Rasa Persaudaraan; sikap toleransi dalam diri seseorang akan menimbulkan kasih sayang di dalam dirinya sehingga rasa persudaraan terhadap sesama anak bangsa akan semakin besar.

Meningkatkan Rasa Nasionalisme; sikap positif dan toleransi yang diterapkan dalam kehidupan sehari- hari akan berdampak pada rasa nasionalismeseseorang.

Meningkatkan Kekuatan dalam Iman;menghargai dan menghormati agama lain yang berbeda merupakan salah satu bentuk keimanan seseorang.

Memudahkan Mencapai Kata Mufakat; toleransi juga sangat diperlukan ketika dilakukan musyawarahul untuk mencapai mufakat.

Memudahkan Pembangunan Negara; sikap toleransi setiapindividu
akan memudahkan proses pembangunan suatu negara.

Ada banyak sekali hal- hal sederhana yang merupakan contoh sikap toleransi kepada orang lain seperti :

Menghormati dan menghargai hak dan kewajiban orang lain di dalam masyarakat yang majemuk.
Misalnya hak dan kewajiban dalam beragama dan menjalankan kegiatan agamanya.
Turut serta menjaga keharmonisan dan kedamaian di masyarakat yang majemuk. Misalnya menghargai pendapat orang lain yang berbeda dan tidaksemena-menaterhadaporanglain.
Salingmembantudantolong-menolong sesama manusia sebagai mahluk sosial tanpa membeda-bedakan.
Menghargai dan menghormati kegiatan umat beragama yang berbeda. Untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia maka dari itu sangat diperlukan kesadaran individu dan kesadaran kolektif sebagai wujud kesetiaan kepada negara.Dan hal yang perlu kita ingat atau kita pedomani ialah jangan jadikan alasan Perbedaan untuk tidak mau bertoleransi kepada agama lain ataupun suku lain.

Perbedaan adalah hal yang tidak bisa dipungkiri oleh siapapun. Dalam toleransi semakin dalam perbedaan semakin dalam pula diperlukan sikap tenggang rasa pengendaliandiridanpengertian.Jika ada pertentangan seperti apapun itu harus memeliki kesadaran untuk selalu menjaga kesetiakawanan, toleransi dan rasa persaudaraan. Harus pula bisa mengendalikan diri dari emosi yang bisa memicu permusuhan. Setiap manusia juga harus menanggalkan sikap egois, ingin menang sendiri dan menganggap dirinyalah yang selalu benar. Setiap perbedaan ataupun kesalah pahaman yang terjadi sebisa mungkin diselesaikan secara bersama tanpa ada perasaan memihak ataupun membeda-bedakan. Karena pada hakikatnya perbedaan bukan untuk dibedakan tetapi untuk memberikan warna dalam nuansa perdamaian.

Jadi dengan itu kita bisa menarik kesimpulan bahwa tidak perlu memandang seseorang dari sudut manapun untuk melakukan toleransi,tetapi berpedoman hargai dan saling tolong menolong untuk menciptakan empati yang memang harus dimiliki sesama manusia,dengan begitu tanpa disadari kita bisa melakukannya tanpa meminta imbalan apapun,dengan harapan dan tujuan dengan toleransi beragama ini masyarakat yang berada di Negara Revublik Indonesia bisa hidup rukun,aman,tentram dan makmur.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad Daud. 1986. Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum, Sosial dan Politik. Jakarta:CVWirabuana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun