Mahasiswa KKN Unikal Kelompok 2 yang ditugaskan  di Desa Dororejo, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, mengadakan kegiatan praktik pembuatan lilin aroma terapi anti nyamuk.kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu warga doro kulon pada hari Selasa tanggal 16 Desember 2024 dirumah salah satu warga
Lilin aromaterapi adalah produk yang banyak digunakan dalam berbagai kegiatan untuk menciptakan suasana yang nyaman, menenangkan, dan menyegarkan. Lilin ini biasanya mengandung campuran minyak esensial alami yang memberikan aroma harum serta manfaat kesehatan, seperti mengurangi stres dan meningkatkan relaksasi. Namun, produk lilin aromaterapi konvensional umumnya menggunakan bahan-bahan sintetis dan minyak nabati yang baru, seperti minyak kelapa atau kedelai, yang memerlukan sumber daya alam yang baru.
Di sisi lain, minyak jelantah, yang biasanya merupakan limbah dari proses penggorengan, Lilin aromaterapi adalah produk yang banyak digunakan dalam berbagai kegiatan untuk menciptakan suasana yang nyaman, menenangkan, dan menyegarkan. Lilin ini biasanya mengandung campuran minyak esensial alami yang memberikan aroma harum serta manfaat kesehatan, seperti mengurangi stres dan meningkatkan relaksasi. Namun, produk lilin aromaterapi konvensional umumnya menggunakan bahan-bahan sintetis dan minyak nabati yang baru, seperti minyak kelapa atau kedelai, yang memerlukan sumber daya alam yang baru.
Minyak jelantah, yang biasanya merupakan limbah dari proses penggorengan, sering kali dibuang tanpa pengolahan lebih lanjut. Menurut data dari berbagai studi lingkungan, pembuangan minyak jelantah secara sembarangan dapat merusak lingkungan, seperti mencemari saluran air dan tanah. Oleh karena itu, pemanfaatan kembali minyak jelantah menjadi bahan baku untuk produk yang bernilai ekonomi dan bermanfaat, seperti lilin aromaterapi, dapat memberikan solusi yang berkelanjutan. Selain itu, penambahan essential oil menambah fungsi lilin aromaterapi yaitu sebagai pengusir nyamuk.  Melalui program KKN, mahasiswa Unikal berupaya  untuk peduli terhadap kesehatan masyarakat lingkungan sekitar guna mencegah dan mengurangi  kasus DBD.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H