Sumberagung, 15 Juli 2024 -- Desa Sumberagung sebagai salah satu sentra peternakan sapi perah di daerah Ngantang, Kab. Malang menarik perhatian Tim KKN-DM FAPET UB dalam upaya pengembangan peternakan berkelanjutan dengan mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah peternakan sapi perah. Pelatihan pembuatan pupuk yang diadakan di rumah bapak rifa'i yang merupakan salah satu peternak dengan populasi ternak sapi perah terbanyak di sumberagung, dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan para peternak mendapat perhatian dan antusias dari warga.
Kepala Desa Sumberagung, Bapak Sumber Ariswanto membuka acara dengan menyampaikan pentingnya inovasi dalam bidang pertanian dan peternakan, terutama dalam memanfaatkan limbah yang selama ini kurang diperhatikan serta keterbatasan  dan mahalnya pupuk kimia.
Selama pelatihan, para peternak diberikan penjelasan mendalam tentang berbagai jenis limbah ternak yang bisa dijadikan bahan dasar pupuk organik, seperti kotoran sapi, kambing, dan ayam. Dr. Syahrul Kurniawan, S.P., M.P., Ph.D. (Dosen Fakultas pertanian UB) selaku pemateri juga mempraktekkan secara langsung kepada para peternak terkait teknik-teknik pengolahan limbah, mulai dari proses fermentasi hingga pengemasan pupuk siap pakai.
Bapak Rifa'i, selaku tuan rumah sangat tertarik dalam membuat pupuk organik, beliau juga meminta mahasiswa KKN untuk membantu dalam pembuatan pupuk organik di peternakannya.Â
 "Selama ini, saya hanya membuang dan mengalirkan kotoran ternak secara langsung ke lahan hijauan saya, tanpa diolah. Melalui pelatihan ini, saya jadi mengetahui cara mengolahnya menjadi pupuk organik karena sebelumnya belum ada pelatihan mengenai pembuatan pupuk sehingga dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan hasil hijauan dan pertanian saya. Ini sangat berguna untuk kami semua," ungkap Bapak Rifa'i.
Â
Selain memberikan manfaat langsung kepada para peternak, pelatihan ini juga diharapkan dapat mendorong Desa Sumberagung  dalam hal pengembangan pupuk organik di wilayah tersebut. Dr. Aulia Puspita Anugra Yekti, S.Pt., M.P., M.SC.sebagai perwakilan dari tim KKN Doktor Mengabdi, menambahkan bahwa program ini akan terus dikembangkan dan diikuti dengan pendampingan mahasiswa KKN agar pembuatan pupuk ini terus dilanjutkan oleh peternak.