Mohon tunggu...
KKN Curungrejo UM 2021
KKN Curungrejo UM 2021 Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Curungrejo UM 2021

Kegiatan mahasiswa KKN Curungrejo UM 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Video Dokumenter oleh Mahasiswa KKN UM untuk Mendokumentasikan Acara Bersih Dusun di Semanding, Desa Curungrejo

18 Juli 2021   20:43 Diperbarui: 18 Juli 2021   21:01 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Wawancara dengan Warga dalam Kegiatan Barikan di RT 10 (Sumber: dokumen pribadi)

3. Eyang Singo Wati

4. Eyang Kyai Saji

5. Eyang Wewegombel

6. Eyang Sri Cindewiles

Bagian Pertama:

Eyang Kertowongso melakukan pembukaan lahan disekitar punden digunakan untuk semua pengikutnya, tempat itu dinamai dengan Beran/Bera'an, digunakan untuk tempat tinggal (Kampung)

Bagian Kedua :

Eyang Kertowongso melakukan pembukaan lahan lagi, ditambah dengan membuat sawah yang semakin luas semakin panjang ke arah selatan. di daerah tersebut Eyang Kertowongso menemukan hutan yang terdapat berbagai macam pisang (gedhang). tetapi Eyang Kertowongso menyesal karena tidak kuat melanjutkan untuk mengelola tempat baru tersebut dikarenakan tidak kuat untuk membayar upeti kepada pemerintahan setempat. Kemudian datanglah seseorang dari kerajaan Mataram Solo bernama Kyai Jabung dan Nyai Jabung yang mempunyai anak bernama Sukarti. Eyang Kertowongso berkata kepada Kyai Jabung "sudah bayar pajak tanah ini, kemudian kelola, disebelah selatan ada hutan dengan pohon pisang besar-besar (disebut Curung)" dan karena Kyai Jabung sekeluarga mempunyai sebutan Boro maka tempat itu dinamai Boro. Kemudian Eyang Kertowongso bilang kepada Kyai Jabung kalau dia ingin membuka lahan kembali tetapi ditempat yang agak jauh dari tanah yang sekarang diserahkan kepada Kyai Jabung tetapi masih berjejeran (dalam bahasa Jawa disebut dengan istilah sanding atau semanding) sehingga TANAH yang baru dibuka oleh Eyang Kertowongso itu dinamakan dengan Dusun Semanding. Seiring berjalannya waktu Eyang Kertowongso juga membuat area persawahan untuk ladang pangan warga atau pengikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun