Desa Sungai Ambat pada hari Rabu (31/7/2024) mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.
Kegiatan berlangsung di rumah salah satu ketua DusunMahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Universitas Riau mengadakan kegiatan sosialisasi pembuatan sabun ramah lingkungan sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat Desa Sungai Ambat. Dalam kegiatan ini, para mahasiswa bekerja sama dengan Ibu-Ibu PKK untuk mengenalkan proses pembuatan sabun yang tidak hanya aman bagi lingkungan tetapi juga berpotensi meningkatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di desa tersebut.
UMKM merupakan sebuah bisnis atau usaha produktif yang dijalankan baik oleh perorangan, kelompok, rumah tangga, atau badan usaha kecil yang memenuhi standar mikro. Nah untuk meningkatkan UMKM masyarakat pembuatan sabun cuci piring ramah lingkungan ini dapat memberikan banyak manfaat diantaranya:
1. Kesehatan dan keselamatan.
2. Kesadaran lingkungan.
3. Pengurangan sampah plastik.
4. Pelestarian lingkungan.
5. Ekonomi Lokal.
6. Penghematan biaya jangka panjang.
Muhammad Aulia Tehfis selaku ketua kelompok kukerta mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program unggulan kelompok. Dengan adanya program ini, diharapkan mampu memberikan solusi praktis bagi masyarakat dalam menciptakan produk berkualitas yang dapat dijual, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, mahasiswa KUKERTA Universitas Riau memfokuskan pembahasan pada pembuatan sabun ramah lingkungan. Proses pembuatan sabun ini menggunakan bahan-bahan yang mudah di dapat, seperti:
Alat: Ember dan botol sabun
Bahan:
1. Texapon.
2. NaCl (garam halus).
3. jeruk nipis.
4. daun pandan.
5. foam booster.
6. air secukupnya.
Ibu-ibu PKK Desa Sungai Ambat sangat antusias mengikuti sosialisasi ini. Selama sosialisasi berlangsung, mahasiswa memberikan penjelesan mengenai tata cara pembuatan sabun, yaitu:
1. Memasukan texapon dan NaCl sesuai takaran.
2. Aduk texapon dan NaCl secara merata sehingga tidak ada bahan yang menggumpal.
3. Tambahkan air secara perlahan.
4. jika bahan sudah mulai tercampur sempurna, tambahkan sari daun pandan, perasan jeruk nipis dan foam boster secara perlahan.
5. Jika sudah kelihatan sedikit busa dan bahan sudah cair, maka cairan bahan tadi didiamkan selama 1 hari untuk mendapatkan cairan sabun cuci piring.
Selain itu, mahasiswa juga memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam dengan menggunakan produk ramah lingkungan, serta menjelaskan bahwa sabun yang dibuat dengan bahan alami tidak hanya lebih aman bagi kulit tetapi juga tidak mencemari lingkungan. Melalui kegiatan ini, diharapkan ibu-ibu PKK dapat mengembangkan keterampilan ini untuk menjadi peluang usaha yang dapat meningkatkan ekonomi keluarga dan sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI