Mohon tunggu...
KKN BALESARI 3 2024
KKN BALESARI 3 2024 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Tidar

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tidar Periode 1 Tahun 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Hidroponik oleh Mahasiswa KKN Universitas Tidar 2024 di Dusun Kembangsari: Program Pemanfaatan Lahan Sempit untuk Mandiri Pangan

27 Juli 2024   14:00 Diperbarui: 28 Juli 2024   19:05 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi (21/07/2024)

Sebuah inovasi dari kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tidar Balesari 3 yang melaksanakan program "Pemanfaatan Lahan Sempit untuk Mandiri Pangan" di Dusun Kembangsari. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat setempat melalui pelatihan teknik bercocok tanam secara hidroponik.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Juli 2024 yang diikuti oleh dua puluh lima warga Dusun Kembangsari. Dalam pelatihan tersebut, para mahasiswa memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang metode bercocok tanam hidroponik. Pelatihan tersebut memungkinkan penanaman sayuran tanpa menggunakan tanah, melainkan dengan media air yang diperkaya dengan nutrisi.

Pelatihan ini dibagi dalam dua tahap yang mencakup teori dan praktik langsung. Tahap pertama, warga diberikan penjelasan mengenai dasar hidroponik, termasuk jenis sistem hidroponik, kebutuhan nutrisi tanaman, serta manfaat dari metode hidroponik. Tujuan pada tahap ini untuk memberikan pemahaman mendalam kepada warga tentang konsep dan manfaat dari bercocok tanam secara hidroponik.

Sumber: Dokumentasi Pribadi (21/07/2024)
Sumber: Dokumentasi Pribadi (21/07/2024)
Tahap berikutnya adalah praktik langsung. Warga diajak untuk mempraktikan pembuatan hidroponik sederhana menggunakan ember cat bekas, cething plastik, dan arang sekam. Mahasiswa KKN Universitas Tidar mendemonstrasikan cara menyiapkan larutan nutrisi, menanam bibit, serta merawat tanaman hingga panen. Pada tahap ini, warga terlibat langsung dalam setiap tahap proses bercocok tanam, sehingga mereka dapat memahami teknik ini secara komprehensif.

Sumber: Dokumentasi Pribadi (21/07/2024)
Sumber: Dokumentasi Pribadi (21/07/2024)
Sumber: Dokumentasi Pribadi (21/07/2024)
Sumber: Dokumentasi Pribadi (21/07/2024)
Hidroponik menjadi solusi inovatif bagi warga Dusun Kembangsari yang memiliki keterbatasan lahan untuk bercocok tanam. Masyarakat dapat memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah untuk menanam berbagai jenis sayuran dengan metode ini, seperti kangkung, bayam, dan sebagainya. Selain itu, teknik hidroponik juga memungkinkan panen yang lebih cepat dan hasil yang lebih banyak dibandingkan dengan metode konvensional (menggunakan media tanah).

Sumber: Dokumentasi Pribadi (21/07/2024)
Sumber: Dokumentasi Pribadi (21/07/2024)

Salah satu warga yang mengikuti pelatihan, Ibu Andariyah mengungkapkan rasa antusiasnya. "Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Dulu, saya pikir menanam sayur harus punya lahan luas, tapi sekarang saya tahu bahwa di lahan sempit pun bisa menanam dengan hasil yang baik. Setelah pelatihan ini saya jadi ingin memanfaatkan beranda milik saya untuk saya tanami dengan sayuran yang dapat saya masak sendiri," ujarnya.

Sumber: Dokumentasi Pribadi (21/07/2024)
Sumber: Dokumentasi Pribadi (21/07/2024)

Para mahasiswa KKN Universitas Tidar berharap bahwa program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Dusun Kembangsari. "Kami berharap masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri secara mandiri. Dengan hidroponik, kami yakin bahwa setiap rumah tangga bisa memproduksi sayuran segar secara mandiri," kata Ketua kelompok KKN Universitas Tidar Balesari 3.

Pelatihan hidroponik yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Universitas Tidar Balesari 3 di Dusun Kembangsari ini merupakan langkah nyata dalam memanfaatkan lahan sempit untuk ketahanan pangan. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada masyarakat, tetapi juga mendorong kemandirian pangan di tingkat rumah tangga. Diharapkan, program ini bisa menjadi model bagi daerah lain yang menghadapi masalah serupa dalam pemanfaatan lahan sempit, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui inovasi pertanian modern.

Sumber: Dokumentasi Pribadi (21/07/2024)
Sumber: Dokumentasi Pribadi (21/07/2024)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun