Sebuah inovasi dari kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tidar Balesari 3 yang melaksanakan program "Pemanfaatan Lahan Sempit untuk Mandiri Pangan" di Dusun Kembangsari. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat setempat melalui pelatihan teknik bercocok tanam secara hidroponik.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Juli 2024 yang diikuti oleh dua puluh lima warga Dusun Kembangsari. Dalam pelatihan tersebut, para mahasiswa memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang metode bercocok tanam hidroponik. Pelatihan tersebut memungkinkan penanaman sayuran tanpa menggunakan tanah, melainkan dengan media air yang diperkaya dengan nutrisi.
Pelatihan ini dibagi dalam dua tahap yang mencakup teori dan praktik langsung. Tahap pertama, warga diberikan penjelasan mengenai dasar hidroponik, termasuk jenis sistem hidroponik, kebutuhan nutrisi tanaman, serta manfaat dari metode hidroponik. Tujuan pada tahap ini untuk memberikan pemahaman mendalam kepada warga tentang konsep dan manfaat dari bercocok tanam secara hidroponik.
Salah satu warga yang mengikuti pelatihan, Ibu Andariyah mengungkapkan rasa antusiasnya. "Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Dulu, saya pikir menanam sayur harus punya lahan luas, tapi sekarang saya tahu bahwa di lahan sempit pun bisa menanam dengan hasil yang baik. Setelah pelatihan ini saya jadi ingin memanfaatkan beranda milik saya untuk saya tanami dengan sayuran yang dapat saya masak sendiri," ujarnya.
Para mahasiswa KKN Universitas Tidar berharap bahwa program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Dusun Kembangsari. "Kami berharap masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri secara mandiri. Dengan hidroponik, kami yakin bahwa setiap rumah tangga bisa memproduksi sayuran segar secara mandiri," kata Ketua kelompok KKN Universitas Tidar Balesari 3.
Pelatihan hidroponik yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Universitas Tidar Balesari 3 di Dusun Kembangsari ini merupakan langkah nyata dalam memanfaatkan lahan sempit untuk ketahanan pangan. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada masyarakat, tetapi juga mendorong kemandirian pangan di tingkat rumah tangga. Diharapkan, program ini bisa menjadi model bagi daerah lain yang menghadapi masalah serupa dalam pemanfaatan lahan sempit, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui inovasi pertanian modern.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI