Pemaparan materi agama Islam pun menjelaskan pandangan toleransi dari kitab sucinya. Maksud yang terkandung dalam surat An-Nisa ayat 39 turut dijelaskan oleh pemateri dalam sesinya. Bapak Wagimin menuturkan bahwa "Hidup asalnya dari mana, kalau sudah hidup bagaimana, dan untuk apa, sesudah itu mau kemana." "Hidup itu berlomba-lomba mencari kebaikan. Kerukunan menimbulkan perdamaian. Maka dari itu ketika kerukunan telah menimbulkan kedamaian, maka itu bisa dikatakan timbul dari hati dan nurani masing masing." Lanjutnya dalam pemaparan materi malam itu.
Begitupun dalam agama Kristen, toleransi juga dijelaskan dalam kitab sucinya. Seperti dalam dalam Alkitab Matius pasal 22 : 3 dijelaskan oleh pemateri tentang kaitannya dengan toleransi dan kehidupan. Dalam pandangannya, Rama Sarsono berpendapat bahwa toleransi merupakan sifat menghargai menghormati antar individu, golongan dalam berpendapat dan berkeyakinan tanpa ada intimidasi dan paksaan dari pihak manapun.
"Saling mengasihi sesama manusia merupakan salah satu dari hukum yang terutama diajarkan Yesus."Â Tutur beliau ketika sesi penyampaian materi berlangsung. "Mengasihi, memaafkan, dan mengampuni dengan mudah tanpa adanya balas dendam" tutur beliau menyambung kalimat sebelumnya.
Sebagai penutup, beliau mengatakan, "Acara ini diadakan bukan untuk mencari yg paling baik tapi untuk saling melengkapi"
Dengan panduan dari moderator, sesi tanya jawab pun menjadi sesi yang dapat digunakan sebagai tukar pandang dan pemecahan solusi atas permasalahan yang diresahkan oleh penanya. Pertanyaan dari mahasiswa UGM dan ISI Surakarta menjadi bahan diskusi yang asik dan menarik untuk diikuti. Jawaban dari para pemateri pun bisa menjawab dan bisa dijadikan sebagai solusi atas pertanyaan yang ada. Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama dengan pemateri dan para peserta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H