Mohon tunggu...
KKN DesaDarek
KKN DesaDarek Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Desa Darek

KKN DESA DAREK UNIVERSITAS MATARAM

Selanjutnya

Tutup

Nature

MAHASISWA KKN TEMATIK UNRAM UBAH EMBER BEKAS JADI TONG KOMPOSTER DI DESA DAREK

26 Juli 2021   15:15 Diperbarui: 27 Juli 2021   18:59 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MAHASISWA KKN TEMATIK UNRAM UBAH EMBER BEKAS JADI TONG KOMPOSTER DI DESA DAREK

Setiap individu dapat dipastikan memproduksi sampah setiap hari. Purwasasmita dan Mulyadi (1989) dalam Sahwan, F. L, dkk (2004) menyebutkan produksi sampah setiap orang adalah sebanyak 1-2 liter per hari, dan 70-80% sampah kota merupakan bahan organik. Outerbridge, ed., 1991) dalam Lilis (2005), menyebutkan 80% dari sampah padat di Indonesia merupakan sampah organik, dan diperkirakan 78% dari sampah tersebut dapat digunakan kembali.

Sampah organik merupakan limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup atau alam  seperti  manusia,  hewan  dan  tumbuhan yang  mudah mengalami pelapukan atau pembusukan seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah organik dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Kompos adalah pupuk alami (organik) yang terbuat dari bahan-bahan hijauan dan bahan organik lain yang sengaja ditambahkan untuk mempercepat proses pembusukan, misalnya kotoran ternak atau bila dipandang perlu, bisa ditambahkan pupuk buatan pabrik, seperti urea (Wied, 2004, dalam Lilis 2005).

Desa Darek, ibu kota  kecamatan Praya Barat Daya ini memiliki permasalahan utama yaitu masalah sampah yang tidak pernah terselesaikan dari tahun ke tahun, mulai dari sampah non Organik maupun sampah Organik sisa limbah rumah tangga yang bahkan dapat menimbulkan bau tidak sedap dan tentunya dapat mencemari lingkungan sekitar.

melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN TEMATIK UNRAM berinisiatif untuk membuat tong komposter sebagai jalan keluar dari permasalahan tersebut dengan memanfaatkan barang bekas seperti ember bekas cat. Tong komposter sendiri merupakan alat pengolahan sampah organik rumah tangga melalui pengomposan dengan memanfaatkan tong bekas atau ember bekas cat. Salah  satu alternatif pembuatan  komposter  sederhana  skala rumah tangga dapat dibuat dengan memanfaatkan barang bekas di sekitar rumah. Bentuknya seperti dandang dimana terdapat ada saringan, penutup, serta ada penambahan selang pada bagian bawah tong .

Kegiatan pelatihan pembuatan Tong Komposter ini dilakukan di dusun Jowet Panji dengan di dampingi oleh Kepala dusun dan melibatkan warga masyarakat serta pemuda dusun, melalui kegiatan ini Pak Siam selaku Kadus Dusun Jowet Panji mengapresiasi kegiatan ini serta berharap masyarakat menjadi teredukasi dan dapat membuat tong komposter sendiri untuk di gunakan di setiap rumah tangga, serta dapat mengurangi volume sampah organik yang terbuang percuma.

Bahan yang diperlukan untuk membuat komposter :

1. Penyangga plastik, untuk menyangga lempengan plastik

2. Ember bekas cat berukuran 25 liter dengan tutupnya

3. Lempengan plastik, untuk saringan

4. Kran plastik atau slang plastik kecil

Langkah pembuatan komposter :

1. Masukkan  penyangga  saringan   dalam  ember,   kemudian saringan.

2. Lubangi ember pada bagian bawah, sekitar 1-2 cm dari dasar ember, untuk memasang kran atau slang plastik sebagai lubang pengeluaran cairan lindi yang dihasilkan dari proses pengomposan.

3. Lubangi lempengan plastik menggunakan solder atau paku yang dipanaskan (akan berfungsi sebagai saringan).

4. Pasang kran atau selang pada lubang tersebut.

5. Komposter siap diisi sampah dapur.

 

Pembuatan Tong Komposter Desa Darek
Pembuatan Tong Komposter Desa Darek

Berikut cara pembuatan kompos menggunakan komposter :

1. Penambahan   sampah   dapat  dilakukan   sampai   komposter penuh.

2. Tutup rapat komposter.

3. Masukkan sampah organik yang telah dipotong kecil kedalam komposter.

4. Pisahkan sampah organik dan non organik.

5. Potong kecil sampah organik menjadi sekitar 1-2 cm.

6. Semprot     sampah     organik     dengan     bioaktivator     (bisa menggunakan EM4) sampai rata.

7. Lakukan penyemprotan setiap kali memasukkan sampah dan tutup rapat kembali komposter.

8. Diamkan selama + 14 hari agar terjadi proses pengomposan.

Dari proses tersebut akan diperoleh dua produk yang bermanfaat, yaitu pupuk organik cair susulan (POCS) dan pupuk padat (kompos). Pupuk cair dikeluarkan melalui kran bagian bawah komposter dan dapat langsung dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman dengan menyiramkan pada tanah di sekitar tanaman, bukan pada  batang tanaman,  sedangkan  pupuk padat  (kompos)  yang  diperoleh  perlu dikeringkan dahulu sebelum digunakan.

Pembuatan Tong Komposter Desa Darek
Pembuatan Tong Komposter Desa Darek

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun