Medan, Selasa 22 Agustus 2023
UMKM merupakan singkatan dari (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang sering di jumpai dibeberapa wilayah termasuk perkotaan atau di desa sekalipun, masyarakat yang hoby atau senang berbisnis sering  menyalurkan bakat dalam berniaga (berjualan) dengan membuat usahanya sendiri baik itu dalam skala kecil maupun skala besar, tingkat keberhasilan UMKM bergantung pada tempat dan bahan yang dibutuhkan dalam penjualan produk yang di kembangkan, dalam hal ini salah satu tempat atau wilayah yang cukup baik untuk mengembangkan bisnis UMKM tersebut adalah Desa Bagan Kuala yang terletak di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai.
Desa Bagan Kuala terletak berdekatan langsung dengan pesisir pantai, "Desa kita ini pas banget dengan pantai, mayoritas masyarakat atau warga kita ini berprofesi sebagai nelayan" ucap Bapak Safril selaku Kepala Desa Bagan Kuala, letaknya yang strategis dengan laut menjadikan desa ini sebagai penghasil bahan-bahan makanan laut seperti, udang, kerang, ikan,dan kepah, banyaknya hasil laut yang dihasilkan di desa ini menjadi pusat perhatian oleh 29 orang Mahasiswa KKN 74 UINSU Tahun 2023 yang melaksanakan KKN di desa tersebut.
KKN Kelompok 74 UINSU Tahun 2023 menyelengarakan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Bagan Kuala Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Deli Serdang sejak tanggal 18 Juli 2023 sampai 18 Agustus 2023 atau kurang lebih satu bulan, adapun tema KKN yang dibawa adalah "Aktivasi Peran Civitas UIN Sumatera Utara  Medan Yang Moderat dalam Merawat Jagat Membangun Peradaban", salah satu program kerja yang dilakukan adalah membuat atau mengembangkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang sifatnya continue atau berkelanjutan, maka dari itu dengan memperhatikan hasil laut yang cukup baik untuk dimanfaatkan, KKN Kelompok 74 terdorong untuk mengembangkan salah satu UMKM untuk masyarakat Desa Bagan Kuala bernama "King Kepah".
UMKM yang diberi nama "King Kepah" ini merupakan suatu usaha yang mengembangkan hasil laut berupa kepah yang diolah dari kepah mentah menjadi kepah yang siap disajikan untuk dijadikan makanan sehari-hari, adapun kepah yang digunakan langsung didapat dan berasal dari hasil laut di desa tersebut, hal ini membuat modal UMKM tersebut bisa dibilang tidak terlalu mahal dari pada membeli kepah diwilayah lain dikarenakan bahan kepahnya didapat langsung oleh masyarakatnya sendiri yang berprofesi sebagai nelayan.
Untuk membuat Kepah kering pada UMKM King Kepah tersebut, adapun pertama kali kepah yang telah didapatkan oleh masyarakat dipisahkan dari cangkangnya dan diambil daginngya, lalu di bersihkan menggunakan air bersih