Mohon tunggu...
Adung Masyaril
Adung Masyaril Mohon Tunggu... Mahasiswa - ini adalah blog tentang kegiatan kkn 62 di wonosari kecamatan puger

ini adalah blog tentang kegiatan kkn 62 di wonosari kecamatan puger

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jamu Tradisional pada Masa Pandemi

24 Maret 2021   13:10 Diperbarui: 24 Maret 2021   13:23 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jamu telah menjadi bagian dari budaya dan kekayaan alam Indonesia. Jamu telah lama digunakan masyarakat Indonesia untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Tak hanya itu, rajin mengonsumsi jamu dipercaya dapat memiliki daya tahan tubuh dan mengurangi risiko terserang penyakit.

Kita semua tahu, Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona, makhluk yang ukurannya sangat kecil, hanya 12 nanometer dan dapat menyebabkan kematian. Gejala Covid-19 dapat berupa batuk pilek, flu, demam, gangguan pernapasan. Namun nyatanya, ada juga orang yang terkena Covid-19 tapi tidak merasakan gejala apa pun, demikian sering disebut OTG atau orang tanpa gejala.

Kehidupan di masa pandemi setiap individu dituntut untuk lebih sadar akan kesehatan. Hal ini sejalan dengan imbauan pemerintah agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari meliputi pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Tak hanya itu, menjaga daya tahan tubuh juga penting untuk dilakukan selama pandemi. Mengingat imun yang kuat dipercaya lebih kebal dari berbagai macam penyakit. Salah satu upaya untuk menjaga imun tubuh adalah dengan rutin mengonsumsi jamu.

Jamu yang kita konsumsi sebenernya higienis gak sih ?

Dengan tetap menjaga jarak dan mengutamakan protocol kesehatan, Kelompok KKN 62 dari Universitas Muhammadiyah Jember melakukan sosialisai denga penjual jamu tentang pentingnya kebersihan.

pembuatan jamu tradisional dengan mengutamakan sanitasi dan higienis - dokpri
pembuatan jamu tradisional dengan mengutamakan sanitasi dan higienis - dokpri
Dengan tema Sanitasi dan hygieni, kelompok KNN 62 mendatangi rumah ibu penjual jamu beliau adalah Bu Wati yang ada di desa Wonosari, Jember. Sebelumnya memang kebersihan sudah dijaga oleh Bu Wati, untuk mencuci tangan terlebih dahulu dan melakukan pencucian rempah-rempah bahan pebuat jamu berkali-kali hinga bersih. Agar lebih higienis kami menyarankan beliau untuk menggunakan sarung tangan sekali setiap melakukan kegiatan, seperti mengupas bahan, mencuci rempah-rempah, menggiling rempah-rempah menggunakan mesin yang telah disterilkan dengan alcohol, dan menggunakan kemasan satu kali pakai yang lebih higienis.

Untuk tetap menekuni bisnisnya selagi memenuhi kebutuhan lainnya Bu Wati tetap menjual jamu keliling dengan sepeda motornya, hand sanitizer dan masker adalah self safety untuk beliau. Menurut Kementerian Kesehatan pemanfaatan obat tradisional ini sebagai upaya untuk memelihara kesehatan, meningkatkan daya imun tubuh, pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan termasuk pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat atau bencana nasional Covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun