Mohon tunggu...
KKN 251Sumber
KKN 251Sumber Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Sedang melaksanakan kegiatan KKN di desa Sumber Tengah, Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sampah di Tanah Tapai Sumber Tengah

25 Agustus 2022   20:39 Diperbarui: 25 Agustus 2022   20:44 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain tidak tersedianya lahan untuk membuang sampah, di Desa Sumber Tengah ini juga tidak ada proses pengangkutan sampah untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hal tersebut merupakan salah satu alasan mengapa sampah harus dikelola sendiri dengan cara dibakar di tempat sampah terbuka. 

Dari indikator kebiasaan yang dilakukan oleh warga Sumber Tengah dalam membuang sampah tersebut, mereka masih belum mempunyai tempat khusus untuk membuang maupun membakar sampahnya. 

Kebiasaan warga dalam membakar sampah dapat menghasilkan dampak yang negatif, salah satunya yaitu menimbulkan kabut asap yang tebal dan mengurangi jarak pandang dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal. Selain itu membakar sampah sembarangan juga memiliki resiko cukup besar untuk menyebabkan kebakaran.

Dari fenomena yang terjadi di Sumber Tengah, Kelompok KKN 251 Universitas Jember memutuskan untuk membangun tempat sampah sebagai proker utama. Proker ini dinamakan dengan projek pembuatan "Trash Burner".

Pembangunan tempat sampah ini diusung demi menyesuaikan kebutuhan warga Sumber Tengah. Kelompok KKN 251 membangun tempat sampah yang diperkirakan bisa bertahan jika digunakan untuk membakar sampah (insinerasi). Pemilihan model ini didasari oleh ketidaktersediaan lahan untuk pembangunan TPA, serta mengikuti kebiasaan warga sekitar yakni membakar sampah.

Pengadaan tempat pembakar sampah di Desa Sumber Tengah tersebar di berbagai wilayah. Pembangunan berada di 4 titik, yakni pada RT 01, RT 04, RT 07, dan RT 12. Pemilihan titik penempatan tempat sampah disesuaikan dengan tempat yang dirasa paling banyak jumlah sampahnya. 

Dokpri
Dokpri

Tidak semua wilayah dibangun tempat pembakar sampah. Proker kami dibentuk dengan menggunakan metode proyek percontohan. Dengan metode ini, diharapkan beberapa lokasi tempat sampah nantinya bisa menjadi role model pengelolaan sampah bagi tempat lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun