SITUBONDO, KKN UNEJ Kelompok 419 – Kepala Desa Kendit Rudiyanto menyambut kedatangan Kelompok 419 KKN UNEJ Membangun Desa Periode 2 yang terdiri dari 9 orang mahasiswa di Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo.Â
Mahasiswa KKN TEMATIK UNEJ didampingi Dosen Pembimbing Lapangan Ebban Bagus Kuntadi, S.P., M.Sc. datang untuk mengabdikan diri kepada masyarakat Desa Kendit yang juga merupakan salah satu perwujudan Tri dharma perguruan tinggi.Â
KKN TEMATIK UNEJ memiliki 4 tema pilihan yang bisa diterapkan sesuai potensi desa yang ada. Tema KKN yang bisa dipilih yaitu TIK, Kewirausahaan, Sanitasi dan Lingkungan, Stunting dan terakhir yaitu Desa Wisata.
Desa Kendit memiliki 8 dusun yaitu Krajan Utara, Kerajan Selatan, Karanganyar Timur, Karanganyar Barat, Kalompangan, Tamansari, dan Kendit Barat.Â
Letak geografis desa Kendit dikelilingi oleh perbukitan yang menjadikan sumber daya air di desa ini cukup melimpah. Oleh karena itu sebagian besar wilayah Desa Kendit didominasi oleh persawahan dan perkebunan. Masyarakat Desa Kendit kebanyakan berprofesi sebagai petani dan peternak. Hewan yang paling banyak dipelihara oleh yaitu Sapi dan Kambing.
Dalam hal potensi desa, Mahasiswa KKN UNEJ melakukan penelusuran menggunakan Participatory Action Research untuk menemukan hal-hal yang bisa digunakan untuk mengembangkan Desa Kendit.
Kondisi geografis, iklim dan cuaca, maupun tanah yang subur di Desa Kendit sangat mendukung usaha pertanian dan peternakan. Urutan tumbuhan yang paling banyak ditanam yaitu jagung, padi, tebu, hortikultura, dan terakhir palawija.Â
Jagung merupakan tumbuhan yang paling banyak mendominasi daratan Desa Kendit, karena masyarakat menggunakan pola tanam padi-jagung-jagung, atau padi-padi-jagung, atau lebih tepatnya tanaman jagung ditanam sepanjang tahun.Â
Seluruh bagian dari tumbuhan jagung nyatanya dapat dimanfaatkan. Mulai dari buah jagung yang dapat dijadikan lauk atau makanan pokok, lalu bagian batang, daun serta bunga jagung yang bisa digunakan sebagai pakan ternak.Â
Namun terdapat hal yang disayangkan di desa kendit yaitu tongkol jagung yang merupakan sisa dari proses penggilingan jagung yang mana tongkol jagung dibiarkan begitu saja hingga menggunung dan membusuk, sebagian tongkol jagung juga dibakar yang akhirnya akan menimbulkan polusi udara. Padahal tongkol jagung ini masih memiliki banyak daya guna yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sisa tongkol jagung yang tak terpakai dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak kambing maupun sapi. Dengan potensi ini, Kelompok 419 KKN UNEJ ingin mengedukasi masyarakat Desa Kendit bahwa sebenarnya Tongkol Jagung yang sebelumnya hanya menjadi limbah tak terpakai, ternyata bisa menjadi sesuatu yang lebih berguna seperti menjadi alternatif pakan ternak untuk sapi maupun kambing. Tongkol jagung bisa diberikan langsung untuk hewan ternak dengan hanya dihancurkan saja.Â
Tetapi tongkol jagung akan menjadi pakan ternak yang berkualitas tinggi jika difermentasi dan dicampur dengan bahan tinggi protein seperti katul, polar, dan lain-lain.Â
Dengan begitu sisa tongkol jagung yang awalnya hanya menjadi limbah berubah menjadi sesuatu yang mendatangkan manfaat bagi masyarakat Desa Kendit.
Selain itu perangkat desa juga menjelaskan bahwa di Desa Kendit terdapat UKM Akar Dewa yang bergerak di bidang mebel kayu yang telah mampu melakukan ekspor ke luar negeri.Â
Dari survei lapang yang dilakukan langsung oleh mahasiswa KKN UNEJ juga banyak ditemukan masyarakat di desa ini yang memiliki usaha berbahan dasar kayu, baik itu perlengkapan rumah tangga, ataupun mebel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H