Namun terdapat hal yang disayangkan di desa kendit yaitu tongkol jagung yang merupakan sisa dari proses penggilingan jagung yang mana tongkol jagung dibiarkan begitu saja hingga menggunung dan membusuk, sebagian tongkol jagung juga dibakar yang akhirnya akan menimbulkan polusi udara. Padahal tongkol jagung ini masih memiliki banyak daya guna yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sisa tongkol jagung yang tak terpakai dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak kambing maupun sapi. Dengan potensi ini, Kelompok 419 KKN UNEJ ingin mengedukasi masyarakat Desa Kendit bahwa sebenarnya Tongkol Jagung yang sebelumnya hanya menjadi limbah tak terpakai, ternyata bisa menjadi sesuatu yang lebih berguna seperti menjadi alternatif pakan ternak untuk sapi maupun kambing. Tongkol jagung bisa diberikan langsung untuk hewan ternak dengan hanya dihancurkan saja.Â
Tetapi tongkol jagung akan menjadi pakan ternak yang berkualitas tinggi jika difermentasi dan dicampur dengan bahan tinggi protein seperti katul, polar, dan lain-lain.Â
Dengan begitu sisa tongkol jagung yang awalnya hanya menjadi limbah berubah menjadi sesuatu yang mendatangkan manfaat bagi masyarakat Desa Kendit.
Selain itu perangkat desa juga menjelaskan bahwa di Desa Kendit terdapat UKM Akar Dewa yang bergerak di bidang mebel kayu yang telah mampu melakukan ekspor ke luar negeri.Â
Dari survei lapang yang dilakukan langsung oleh mahasiswa KKN UNEJ juga banyak ditemukan masyarakat di desa ini yang memiliki usaha berbahan dasar kayu, baik itu perlengkapan rumah tangga, ataupun mebel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H