Mohon tunggu...
KKN 29Jambesari
KKN 29Jambesari Mohon Tunggu... Editor - Mahassiswa KKN Universitas Jember 2023

Berita Desa Jambesari 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN 29 UMD UNEJ 2023 Uji Keefektifan Pestisida Nabati dan Yellow Trap, Solusi Pengendalian Hama

6 Agustus 2023   21:45 Diperbarui: 6 Agustus 2023   21:47 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bondowoso- Pada 19 Juli 2023 dimulai program utama kelompok 29 UMD UNEJ terkait pemanfaatan limbah puntung rokok sebagai pestisida nabati dan botol bekas sebagai perangkap hama. Program kerja kami berfokus pada kegiatan peduli lingkungan dimana program ini dapat memberikan manfaat lain bagi masyarakat yang didominasi oleh para petani tembakau. Kelompok kami mengutamakan kemudahan dalam pembuatan pestisida nabati dan perangkap hama Yellow Trap agar masyarakat dapat membuatnya secara mandiri.

Pembuatan Pestisida Nabati dari puntung rokok dapat dilakukan dengan cara berikut:

  • Siapkan 100 gr puntung rokok

  • Memasak air sampai mendidih

  • Masukan puntung rokok ke dalam wadah yang kosong

  • Campurkan rebusan air mendidih ke dalam wadah yang sudah berisi puntung rokok lalu aduk hingga tercampur rata dan berubah warna dari yang semula bening menjadi keruh kecoklatan

  • Kemudian diamkan larutan tersebut selama 1 hari dalam wadah tertutup

  • Setelah 1 hari rendaman disaring terlebih dahulu sebelum digunakan

  • Aplikasi penyemprotan untuk pengendalian hama dan jamur dengan perbandingan  40 ml/1 liter air. Apabila hama di tanaman tembakau banyak maka konsentrasi larutan bisa ditingkatkan 

Proses pengontrolan atau uji keefektifan dari pestisida ini dilakukan selama 2 minggu dengan waktu penyemprotan dan pengontrolan 3 hari sekali. Uji keefektifan dilakukan pada tanaman tembakau dengan ketinggian + 40 cm. Berdasarkan proses pengontrolan, hasil yang diperoleh dapat dikatakan efektif karena jumlah hama yang menyerang tanaman tembakau berkurang. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan tidak bertambahnya daun yang rusak karena serangan hama. 

Sedangkan pembuatan Yellow Trap dapat dilakukan dengan cara:

  • Lepaskan label plastik yang ada di botol bekas

  • Warnai botol bekas dengan pewarna kuning

  • Tunggu warna dalam botol bekas mengering

  • Siapkan wadah kemudian masukkan lem tikus

  • Tambahkan bensin dan aduk hingga rata

  • Masukkan campuran lem tikus dan bensin ke dalam botol kemudian tutup dengan spon

  • Tancapkan kayu pada tanah

  • Masukkan botol yellow trap ke atas kayu kemudian olesi dengan campuran lem yang telah dibuat

  • Yellow trap siap digunakan untuk memerangkap hama

Proses pengontrolan dari Yellow Trap dilakukan selama 2 minggu dengan waktu pengontrolan selama 3 hari sekali. Berdasarkan proses pengontrolan tersebut, Yellow Trap dapat dikatakan efektif dalam menangkap hama tanaman tembakau. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya hama yang terperangkap pada botol. 

Dokpri. Proses Kontrol Yellow Trap (Mahasiswa KKN UMD Kelompok 29)
Dokpri. Proses Kontrol Yellow Trap (Mahasiswa KKN UMD Kelompok 29)
Dalam menyelesaikan program kerja kelompok 29 UMD Unej, kami mengundang sebagian perangkat desa dan beberapa kelompok tani yang ada di desa Jambesari guna mengetahui perkembangan program kerja kami. Dua program kerja utama kelompok 29 mengenai pemanfaatan limbah puntung rokok dan botol bekas berhasil dipaparkan kepada para perangkat desa dan beberapa kelompok tani di desa Jambesari (4/8/23).

Dokpri. Pemaparan Progres dan Evaluasi Program Kerja (Mahasiswa KKN UMD Kelompok 29)
Dokpri. Pemaparan Progres dan Evaluasi Program Kerja (Mahasiswa KKN UMD Kelompok 29)

Kegiatan pemaparan ini dilaksanakan pada 4 Agustus 2023 di Balai Desa Jambesari pada pukul 19.00 WIB. Hasil dari 3 (tiga) minggu pertama program kerja kami dapat kami jelaskan melalui kegiatan tersebut. Program yang kami paparkan dimulai dari pembuatan hingga progres serta perubahan apa saja yang terjadi pada daun dan berkurangnya intensitas serangan hama pada tanaman tembakau.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dua arah antara rekan mahasiswa KKN dengan kelompok tani yang memberikan saran dan tambahan terkait 2 program kerja utama kami. Hasil yang efektif dan respon positif dengan ucapan terima kasih dan apresiasi diberikan oleh beberapa kelompok tani dan perangkat desa serta kepala desa atas program kerja kami karena dapat bermanfaat bagi lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun