Mohon tunggu...
KKN299 RANULOGONG
KKN299 RANULOGONG Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelompok Mahasiswa

Sekumpulan mahasiswa yang sedang menjalanankan KKN (Kuliah Kerja Nyata).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengoptimalkan Budidaya Maggot: Langkah Awal Menuju Pakan Ternak Ramah Lingkungan

31 Juli 2024   15:50 Diperbarui: 31 Juli 2024   15:59 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan kandang maggot (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember (UNEJ) dari Kelompok 299 melakukan kunjungan berharga ke tempat pembudidayaan maggot milik seorang peternak  bernama Hambali di Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang. Kunjungan ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan mengenai teknik budidaya maggot secara menyeluruh. Budidaya maggot atau larva lalat hitam (Black Soldier Fly) sebagai solusi inovatif dalam pengelolaan limbah organik atau produksi pakan ternak yang ramah lingkungan. Dalam sesi pelatihan intensif, peternak maggot tersebut membagikan ilmu penting mulai dari pemilihan telur berkualitas, perawatan larva maggot, hingga penerapan maggot sebagai pakan ternak yang efisien dan ramah lingkungan.

Monitoring kendang oleh mas hambali selaku peternak maggot Lumajang Input (Sumber : D0kumentasi Pribadi)
Monitoring kendang oleh mas hambali selaku peternak maggot Lumajang Input (Sumber : D0kumentasi Pribadi)

Sebagai bagian dari pelatihan, mahasiswa KKN mempelajari cara mendirikan kandang maggot yang optimal. Kandang ini dirancang dengan cermat untuk menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan maggot, menggunakan bahan-bahan lokal yang mudah diakses. Dengan pendekatan ini, masyarakat desa dapat dengan mudah menerapkan teknik tersebut di rumah mereka masing-masing.

Pembuatan kandang maggot (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Pembuatan kandang maggot (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Pelepasan pulpa ke kandang lalat (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Pelepasan pulpa ke kandang lalat (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Proses budidaya maggot dimulai dengan pemilihan telur yang berkualitas. Telur-telur tersebut kemudian ditempatkan di dalam kandang yang telah disiapkan. Setelah menetas, larva maggot diberi pakan berupa limbah organik seperti sisa sayuran dan buah-buahan. Metode ini tidak hanya berfungsi mengurangi limbah organik di desa tetapi juga menghasilkan maggot yang berkualitas tinggi sebagai pakan ternak.

Setelah beberapa hari, mahasiswa KKN menerima kunjungan dari Mas Hambali, pembudidaya maggot dari Lumajang, untuk menilai hasil budidaya mereka. Mas Hambali memberikan masukan dan saran konstruktif untuk lebih meningkatkan kualitas budidaya maggot yang telah dilakukan.

Kunjungan ini diharapkan mampu mendorong masyarakat Desa Ranulogong untuk mengembangkan usaha peternakan mereka dengan memanfaatkan pakan ternak yang lebih murah dan ramah lingkungan. Budidaya maaggot memiliki potensi untuk meningkatkan sektor ekonomi warga Desa Ranulogong. Dengan biaya produksi yang relatif rendah dan kebutuhan modal yang tidak terlalu besar, budidaya maggot dapat mejadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat desa. Selain itu, kegiatan ini juga berperan dalam mengurangi limbah organik, menjadikan lingkungan desa lebih bersih dan sehat. Kelompok 299 berharap, melalui inisiatif ini, masyarakat Desa Ranulogong dapat terus mengembangkan budidaya maggot dan menjadi teladan bagi desa-desa lain dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun