Program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah berupa terus untuk menekan laju penularan virus Covid-19 yang ada di wilayah Indonesia. Vaksin sendiri bukan hanya dapat melindungi individu tetapi juga dapat memberikan perlindungan kepada orang-orang tidak dapat diimunisasi. Seperti contoh orang pada usia tertentu ataupun orang yang memiliki penyakit tertentu seperti kekentalan darah.
Namun, pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang merasa takut dan tidak mau berpartisipasi dalam kegiatan vaksinasi akibat berita hoax yang beredar. Seperti yang terjadi pada desa Sukosari Kidul kecamatan Sumberwringin, masih banyak warga yang mempercayai berita hoax mengenai vaksin covid 19.Â
Banyaknya media maupun oknum yang kurang bertanggung jawab dalam menyebarkan berita yang masih simpang siur kejelasannya menyebabkan sebagian warga Sukosari Kidul menolak dilakukannya vaksin. Hal ini didukung oleh penjelasan salah satu tenaga kesehatan (nakes) yang turut berkontribusi dalam kegiatan vaksinasi menjelaskan bahwa masih banyak warga Sukosari Kidul yang menolak vaksinasi covid 19 karena merasa takut efek atau dampak dari vaksinasi, kemungkinan efek samping dari vaksin menjadikan salah satu faktor penyebab kekhawatiran mereka, hal ini berawal dari berita hoax yang beredar.Â
Selain itu juga dijelaskan bahwa masih 55% warga Sukosari Kidul yang sudah melakukan vaksinasi, 45% warga Sukosari Kidul masih belum menjalankan anjuran pemerintah untuk melakukan vaksinasi covid 19.Hal lain yang terlihat pada masyarakat Sukosari Kidul yaitu kurang memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan yang sudah lama ditetapkan oleh pemerintah, yaitu tidak memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, hal ini terjadi mulai dari kalangan anak-anak sampai kalangan lansia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H