Cara yang efektif untuk lahan yang luas adalah dengan cara cair. Cara cair dilakukan dengan membiakkan Trichoderma sp. pada media cair yaitu campuran molase, air leri, dan jamur trichoderma kemudian difermentasi selama 7 hari. Setelah 7 hari akan didapatkan J-choderma cair, untuk penyemprotan dilakukan dengan mencampur J-choderma cair dan air dengan perbandingan 1 : 10, lalu semprotkan secara merata pada seluruh bibit tanaman. J-choderma diusulkan menjadi solusi dari permasalahan pembibitan dikarenakan pembuatan dan pengaplikasiannya cukup mudah, murah, dan terjangkau.
Selain permasalahan penyakit embun tepung, adapun permasalahan unit usaha pembibitan lain yakni masalah nutrisi dan pengairan yang kurang untuk bibitnya. Wardatul Jannah juga menginisiasi pelatihan pembuatan Biopot. Pelatihan ini juga dilaksanakan bersamaan dengan pelatihan pembuatan J-choderma, yakni pada Senin (14/08/2023).
Biopot ini merupakan pot media semai pengganti Polybag yang ramah lingkungan. Bahan baku yang dipilih untuk pembuatan biopot oleh kelompok 23 KKN UNEJ adalah pelepah pisang. Alasannya, pelepah pisang mudah didapat, mempunyai serat yang kuat, mengandung nitrogen yang bermanfaat bagi tanaman, dan yang paling penting adalah ramah lingkungan. Dengan begitu, pertumbuhan tanaman diharapkan akan lebih baik dan subur.
Kelompok 23 KKN UNEJ membranding biopot dengan nama “Bio-Pit”, gabungan “Biopot” dan “Jampit” dengan harapan yang sama dengan “J-choderma”, yaitu menekankan identitas Desa yang menaungi program kerja kelompok 23 KKN UNEJ. Alur pelatihan Bio-Pit juga kurang lebih sama dengan J-choderma, yakni penyampaian materi dasar mengenai biopot dan kegunaannya dilanjutkan dengan alasan pemilihan bahan baku pelepah pisang, kemudian diteruskan dengan dengan praktik pembuatan Bio-Pit.
Praktik pembuatan Bio-Pit cukup mudah, hanya dengan 4 langkah. Pertama, cacah pelepah pisang menjadi potongan kecil kemudian diblender untuk mendapatkan seratnya. Kemudian serat tadi dijemur sampai kering. Setelah kering, serat dicampurkan dengan tepung kanji, tambahkan air secukupnya. Adonan serat dan tepung kanji dicetak dalam wadah kecil sesuai keinginan lalu jemur agar mengeras. Setelah mengeras, Bio-Pit bisa langsung digunakan.
“Saya sangat berterima kasih dengan adik-adik KKN karena telah memberikan inovasi solusi untuk permasalahan pembibitan ini. Nanti akan saya praktikkan sendiri, kalau sudah jadi akan saya laporkan ke adik-adik,” ujar Pak Fita, salah satu pengurus unit usaha pembibitan pada Senin (14/08/2023) pagi.
Harapannya dengan adanya pelatihan ini bisa membantu menangani permasalahan BUMDes Paprika tepatnya pada unit usaha pembibitan. Jika permasalahan tersebut bisa diatasi, tentunya akan berimbas sangat baik untuk unit usaha pembibitan itu sendiri. Pemasarannya diharapkan akan lebih baik, dengan begitu BUMDes Paprika akan dapat merealisasikan PADes sesuai dengan yang diharapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H