Mohon tunggu...
KKN 23JAMPIT
KKN 23JAMPIT Mohon Tunggu... Jurnalis - Universitas Jember

Kelompok 23 beranggotakan M. Rosyid Iqbal Haqiqi, Deviatul Indah Pramadhani, Endang Pertiwi, Biramaya Harsi Maharani, Valentino Dimas Adi Nugroho, Malika Bulqis, Hafidya Salima, Dwiyen Aditya Prayogi, Wiwin Widyawati, Wardatul Jannah, Alfath Royan Santoso, dan Christopher Leonardo Andikajaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gelar Pengkapasitasan Pengurus dan Optimalisasi BUMDes, Mahasiswa KKN 23 Dukung Penuh Realisasi PADes

11 Agustus 2023   11:35 Diperbarui: 11 Agustus 2023   11:36 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN 23 bersama dengan Pemateri dan Peserta Acara pada Jum'at (04/08/2023) sore di Balai Desa Jampit.

Jampit, Bondowoso – Pendapatan Asli Desa (PADes) salah satunya dapat direalisasikan dan ditingkatkan melalui usaha desa seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Desa Jampit khususnya telah mendirikan BUMDes sejak tahun 2018 dengan nama “BUMDes Paprika”. Sempat bergonta-ganti unit usaha, untuk saat ini BUMDes Paprika memiliki tiga unit usaha yang berjalan, yakni jasa pemasangan Wi-Fi, penjualan bibit hortikultura, dan jasa pemasangan terop. Meskipun begitu, BUMDes Paprika masih dianggap belum optimal dalam merealisasikan Pendapatan Asli Desa (PADes). Untuk itu, dua belas mahasiswa yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas Membangun Desa (KKN Tematik UMD) 23 asal Universitas Jember yang menaungi Desa Jampit menggelar acara “Pengkapasitasan Pengurus dan Optimalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam Meningkatkan PADes” pada Jum’at (04/08/2023).

Malika Bulqis (kiri), Biramaya H. M. (tengah), & Deviatul Indah P. (kanan) bertugas sebagai penjaga absensi & konsumsi pada Jum'at (04/08/2023) siang.
Malika Bulqis (kiri), Biramaya H. M. (tengah), & Deviatul Indah P. (kanan) bertugas sebagai penjaga absensi & konsumsi pada Jum'at (04/08/2023) siang.

Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB tersebut berlangsung dengan cukup lancar. Berbagai pihak juga hadir untuk menyukseskan acara, mulai dari pengurus BUMDes sebagai sasaran utama, kepala desa beserta perangkat desa, koordinator kecamatan, pendamping desa, perwakilan kecamatan, kepala dusun, ketua RT/RW, serta perwakilan tokoh masyarakat. Sementara itu, pemateri yang didatangkan yaitu Lukman Ari Zafata, S.Ip selaku Kepala Bidang Penataan & Kerjasama Desa serta Agus Permana S. selaku Kepala Sub Bagian Umum & Kepegawaian Kecamatan Ijen.

 

Sambutan Dedi selaku Kepala Desa Jampit saat pembukaan acara pada Jum'at (04/08/2023) siang.
Sambutan Dedi selaku Kepala Desa Jampit saat pembukaan acara pada Jum'at (04/08/2023) siang.

“Dari pemerintah berharap BUMDes dapat menyerap tenaga kerja melalui unit-unit usaha, untuk itu kemajuan BUMDes tidak bisa kalau tidak dilakukan bersama-sama. Artinya, semua stakeholder yang ada di desa harus bersama-sama untuk mewujudkan PADes,” tutur Dedi dalam sambutannya saat pembukaan acara.

Acara pun dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Agus. Pertama, beliau menjelaskan mengenai pengenalan BUMDes yang dilanjutkan dengan landasan hukum pendirian BUMDes. Landasan tersebut adalah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 87. Beliau menekankan dasar berdirinya BUMDes itu semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan.

Pemaparan Materi Struktur Organisasi BUMDes oleh Agus pada Jum'at (04/08/2023) siang
Pemaparan Materi Struktur Organisasi BUMDes oleh Agus pada Jum'at (04/08/2023) siang

“BUMDes itu dikelola bersama, hasilnya juga dinikmati bersama. Profit dari BUMDes harus dikembalikan ke masyarakat, yang mana bisa menyumbang pendapatan desa dalam bentuk PADes,” ujar Agus pada tengah-tengah pemaparan materi.

Beliau juga membahas untuk penguatan kapasitas pengurus seharusnya pengurus sudah siap melakukan ekspansi. Dalam mengelola BUMDes juga perlu adanya persamaan prinsip dan tujuan. Kemudian, materi dilanjutkan dengan pembahasan mengenai tupoksi masing-masing pengurus.

Pemaparan materi kemudian dilanjutkan oleh Lukman. Beliau mengutarakan bahwa BUMDes menjadi atensi yang luar biasa khususnya Presiden. Hal itu karena Presiden menginginkan desa bisa mandiri dalam PADes melalui BUMDes.

Pemaparan Materi Permasalahan Umum BUMDes oleh Lukman pada Jum'at (04/08/2023) sore.
Pemaparan Materi Permasalahan Umum BUMDes oleh Lukman pada Jum'at (04/08/2023) sore.

Lukman kemudian menyinggung permasalahan-permasalahan umum yang ada di BUMDes. Lantas, beliau menghubungkan permasalahan umum tersebut dengan permasalahan pada BUMDes Paprika. Utamanya pada unit-unit usahanya.

"Untuk Wi-Fi itu marketingnya bagaimana? Coba sasar dulu pelajar atau anak muda, biar orang tuanya mengikuti," tandas Lukman. Menurutnya, jasa pemasangan Wi-Fi sebenarnya menjadi peluang yang menjanjikan. Hal itu jika ditinjau dari susahnya sinyal di Jampit.

Lukman juga menyinggung masalah penggajian pengurus BUMDes. Kalau Perangkat Desa sudah jelas gajinya, berbeda dengan BUMDes. Lukman mengatakan untuk masalah ini, masih dipikirkan oleh Kemendesa.

Lukman kemudian menjelaskan permasalahan umum BUMDes yang lain yaitu kerjasama dengan pihak luar belum banyak dilakukan. Contohnya seperti dengan kalangan dunia usaha, pemerintah maupun dengan pihak akademisi atau Universitas. Lukman berharap setelah ini BUMDes Paprika bisa terus bekerjasama dengan pihak KKN Tematik UMD 23 Universitas Jember.

Permasalahan-permasalahan BUMDes tersebut dapat diatasi jika penyusunan rencana kedepannya dapat diperbaiki. Lukman menyampaikan sasaran usaha, strategi usaha, kebijakan, dan program kerja/kegiatan harus jelas. Kemudian, anggaran dirinci atas setiap anggaran program kerja/kegiatan harus ada. Adapun hal lain yang memerlukan keputusan Musyawarah Desa atau Musyawarah Antar Desa juga diperhatikan. Hal lain yang diperlukan adalah Analisis SWOT dan Analisis Kelayakan Usaha.

Wardatul Jannah (kiri) & Hafidya Salima (kanan) membuka sesi diskusi pada Jum'at (04/08/2023) sore.
Wardatul Jannah (kiri) & Hafidya Salima (kanan) membuka sesi diskusi pada Jum'at (04/08/2023) sore.

Sesi berikutnya dilanjutkan dengan diskusi antara peserta dan pemateri. Peserta dipersilahkan bertanya kepada kedua pemateri. Pertanyaan pertama datang dari Kepala Desa Jampit, Dedi yang ditujukan kepada Lukman. Beliau bertanya mengenai cara mengubah mindset masyarakat, khususnya terkait semangat menjadi pengurus BUMDes. Beliau juga mengatakan harapannya Desa Jampit bisa maju melalui BUMDes.

“Mindset masyarakat secara personal tidak bisa diubah oleh orang lain, kecuali dari diri sendiri. Perlu melihat kultur masyarakat juga. Untuk pembangunan desa sehingga bisa maju perlu melibatkan seluruh aspek masyarakat, semua diperankan,” jawab Lukman dengan tegas.

Pertanyaan berikutnya datang dari HR. Achmad Jaelani, Ketua Dusun Jampit yang ditujukan kepada Agus. Beliau bertanya mengenai cara menghadapi kendala BUMDes yaitu minimnya anggaran dan di dalam mengembangkan pariwisata, masyarakat tidak memiliki hak milik tanah. Menurut beliau, hal itu mengakibatkan masih belum munculnya eksistensi BUMDes.

“Pariwisata tidak harus dengan membangun tempat wisata. Banyak kearifan lokal yang bisa digali dengan memanfaatkan sosial media seperti  youtube, tiktok, dan snack video. Kemudian, harus mengembangkan kreativitas,” jawab Agus.

“Terkait perizinan atas tanah, selama tidak merusak bentang alam (milik Perhutani), bisa menggali wisata yang bisa dibangun. Perhutani sudah membuka diri.” Dedi menambahkan jawaban.

Mahasiswa KKN 23, Pemateri, & Peserta berfoto bersama pada akhir acara, Jum'at (04/08/2023) sore.
Mahasiswa KKN 23, Pemateri, & Peserta berfoto bersama pada akhir acara, Jum'at (04/08/2023) sore.

Kegiatan kemudian selesai sekitar pukul 16.00 WIB. Berdasarkan kegiatan ini bisa ditarik kesimpulan.  Dari pihak pengurus BUMDes mendapatkan banyak ilmu mengenai manajemen kepengurusan BUMDes dan pengelolaan unit usaha yang lebih baik serta acuan solusi untuk memperbaiki permasalahan yang ada di BUMDes (terutama pada unit-unit usahanya). Dengan begitu, BUMDes diharapkan mampu meningkatkan PADes Jampit. Kemudian, bagi pihak masyarakat (yang diwakilkan oleh pihak-pihak tersebut di atas) menjadi lebih mengenal BUMDes secara umum, mengetahui peranannya BUMDes, serta mengetahui hasil-hasil dari BUMDes. Dengan begitu, masyarakat diharapkan bisa mendukung penuh unit-unit usaha yang ada di BUMDes sehingga PADes akan meningkat. PADes tersebut nantinya juga akan kembali ke masyarakat. Kegiatan ini masih memerlukan tindak lanjut, yakni intervensi dan pendampingan dari pihak KKN kepada pengurus BUMDes. Harapannya setelah ini BUMDes Paprika dapat bekerja optimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun