“Pariwisata tidak harus dengan membangun tempat wisata. Banyak kearifan lokal yang bisa digali dengan memanfaatkan sosial media seperti youtube, tiktok, dan snack video. Kemudian, harus mengembangkan kreativitas,” jawab Agus.
“Terkait perizinan atas tanah, selama tidak merusak bentang alam (milik Perhutani), bisa menggali wisata yang bisa dibangun. Perhutani sudah membuka diri.” Dedi menambahkan jawaban.
Kegiatan kemudian selesai sekitar pukul 16.00 WIB. Berdasarkan kegiatan ini bisa ditarik kesimpulan. Dari pihak pengurus BUMDes mendapatkan banyak ilmu mengenai manajemen kepengurusan BUMDes dan pengelolaan unit usaha yang lebih baik serta acuan solusi untuk memperbaiki permasalahan yang ada di BUMDes (terutama pada unit-unit usahanya). Dengan begitu, BUMDes diharapkan mampu meningkatkan PADes Jampit. Kemudian, bagi pihak masyarakat (yang diwakilkan oleh pihak-pihak tersebut di atas) menjadi lebih mengenal BUMDes secara umum, mengetahui peranannya BUMDes, serta mengetahui hasil-hasil dari BUMDes. Dengan begitu, masyarakat diharapkan bisa mendukung penuh unit-unit usaha yang ada di BUMDes sehingga PADes akan meningkat. PADes tersebut nantinya juga akan kembali ke masyarakat. Kegiatan ini masih memerlukan tindak lanjut, yakni intervensi dan pendampingan dari pihak KKN kepada pengurus BUMDes. Harapannya setelah ini BUMDes Paprika dapat bekerja optimal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI