Mohon tunggu...
KKN216.Kolaboratif
KKN216.Kolaboratif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kolaborasi 6 Perguruan Tinggi : UNEJ, ITS Mandala, UDS, UIN Khas Jember, UIJ, UNIPAR

Kami Kelompok 216 KKN Kolaboratif dengan 6 perguruan tinggi di Desa Dawuhan Mangli, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember.

Selanjutnya

Tutup

Kkn

KKN Kolaboratif #3 2024 (Sangkar Burung Cak Ari: Inovasi Seni Dawuhan Mangli yang Beromset Jutaan Rupiah Setiap Minggu)

21 Agustus 2024   13:17 Diperbarui: 26 Agustus 2024   22:22 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Jember

Institut Teknologi dan Sains Mandala

Universitas Dr Soebandi

Universitas PGRI Argopuro Jember

UIN KHAS Jember

Universitas Islam Jember

Jember, 18 Agustus 2024-- Usaha sangkar burung bernama "Cak Ari" terus menunjukkan perkembangan pesat dengan omset mencapai jutaan rupiah setiap minggunya. Berlokasi di Dawuhanmangli, Jember, Cak Ari berhasil menarik perhatian para pecinta burung dengan produk sangkar burung yang memiliki nilai seni tinggi.

Sangkar burung buatan Cak Ari dikenal karena kualitasnya yang unggul dan desain khas Dawuhanmangli yang memadukan keindahan dan fungsionalitas. Harga sangkar burung ini bervariasi, mulai dari Rp90 ribu hingga mencapai jutaan rupiah, tergantung pada ukuran, material, dan tingkat kerumitan desain.

Setiap minggunya, sekitar 30 sangkar burung dikirimkan ke berbagai kios di daerah Jember, serta ke beberapa daerah luar Jember, seperti Banyuwangi. Keunggulan produk ini terletak pada detail ukiran dan kehalusan finishing yang mencerminkan kekayaan seni lokal. Tak heran jika produk Cak Ari banyak diminati, baik oleh penghobi burung lokal maupun dari luar daerah.

"Dalam seminggu, kami bisa mengirimkan sekitar 30 sangkar ke kios-kios langganan. Antusiasme pasar cukup tinggi, terutama karena sentuhan seni khas Dawuhanmangli yang membuat sangkar burung kami berbeda dari yang lain," ujar Cak Ari, pemilik usaha yang juga seorang perajin seni tradisional.

Dengan semakin tingginya permintaan, Cak Ari berencana untuk memperluas produksi dan menambah jumlah pekerja lokal, sehingga dapat terus memenuhi kebutuhan pasar tanpa mengorbankan kualitas. Usaha sangkar burung ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan bagi Cak Ari, tetapi juga membantu melestarikan seni ukir khas Dawuhanmangli yang sudah dikenal sejak lama.

Keberhasilan Cak Ari ini menjadi bukti bahwa seni tradisional, jika dikembangkan dengan kreativitas dan inovasi, dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. Semoga usaha ini terus berkembang dan menginspirasi banyak orang untuk menghargai dan melestarikan kekayaan budaya lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun