Mohon tunggu...
KKN216.Kolaboratif
KKN216.Kolaboratif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kolaborasi 6 Perguruan Tinggi : UNEJ, ITS Mandala, UDS, UIN Khas Jember, UIJ, UNIPAR

Kami Kelompok 216 KKN Kolaboratif dengan 6 perguruan tinggi di Desa Dawuhan Mangli, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember.

Selanjutnya

Tutup

Kkn

KKN Kolaboratif #3 Kelompok 216 Desa Dawuhan Mangli (Penyuluhan Ayo Cegah Stunting di Desa Dawuhan Mangli)

11 Agustus 2024   20:26 Diperbarui: 11 Agustus 2024   20:30 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Jember

UIN Khas Jember

Institut Teknologi dan Sains Mandala

Universitas Islam Jember

Universitas PGRI Argopuro Jember

Universitas Dr. Soebandi

Sukowono - Senin, 5 Agustus 2024, Kami Mahasiswa dari KKN Kolaboratif 216 melaksanakan salah satu program kerja kami yakni "Program Stunting" di Pondok Bersalin Desa yang berada di Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember.

Pada awal edukasi, kami tim KKN Kolaboratif 216 memperkenalkan diri dan memberikan pengetian stunting,penyebab,ciri-ciri,dan pencegahan stunting di Pondok Bersalin Desa. Dalam sehari penyuluhan, tim KKN Kolaboratif 216 sudah dapat mengedukasi pada ibu ibu dan sudah melakukan foto bersama.

  • Tujuan program stunting adanya program ini kami laksanakan karena kami mendapat infomasi bahwa anak anak tidak suka telur dan susu.Maka itu,kami berpendapat bahwa upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya asupan gizi serta upaya pencegahan stunting di kalangan anak anak.
  • pengertian stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya
  • penyebab stunting

           - Nutrisi ibu hamil yang kurang : Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menghambat pertumbuhan janin di dalam kandungan.

           - Pakanan bayi yang tidak sesuai : Pemberian ASI eksklusif yang tidak cukup atau kurangnya makanan pendamping ASI yang                       bergizi dapat menyebabkan stunting.

           - Sering sakit: Anak yang sering sakit akan kesulitan menyerap nutrisi dari makanan sehingga pertumbuhannya terhambat.

           - Lingkungan tidak sehat: Kondisi lingkungan yang tidak bersih dan sanitasi yang buruk dapat meningkatkan risiko infeksi                          pada anak dan memperparah stunting.

           - Faktor genetik: Meskipun jarang, faktor genetik juga dapat berperan dalam terjadinya stunting.

  • Gejala Stunting pada Anak
    Anak yang memiliki perawakan pendek tidak selalu menjadi gejala stunting. Balita dapat dikatakan stunting apabila tinggi badannya berada di bawah kisaran normal dari standar tinggi badan anak berdasarkan usia pada dua kali pemeriksaan berturut-turut. Selain perawakan tubuhnya yang pendek, adapun ciri-ciri stunting lain adalah sebagai berikut:
    * Tumbuh kembangnya lambat.
    * Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya.
    * Berat badan tidak naik bahkan akan cenderung menurun.
    * Kemampuan fokus dan memori belajarnya tidak baik.
    * Anak cenderung lebih pendiam.
    * Fase pertumbuhan gigi pada anak melambat.
    * Dalam jangka panjang, bagi anak perempuan berpotensi telat menstruasi pertama.
    * Anak lebih mudah terserang/terinfeksi berbagai penyakit.
  • Cara Mencegah Stunting pada Anak
    Stunting adalah suatu kondisi gangguan pertumbuhan pada anak yang dapat dicegah. Ada beberapa cara mencegah stunting yang dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa upaya berikut ini:* Memastikan anak makan buah dan sayur yang sehat.* Mencukupi asupan gizi sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun.
    * Memberikan ASI eksklusif hingga bayi berumur 6 bulan.
    * Mengusahakan anak mendapatkan imunisasi lengkap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun