- Sering sakit: Anak yang sering sakit akan kesulitan menyerap nutrisi dari makanan sehingga pertumbuhannya terhambat.
      - Lingkungan tidak sehat: Kondisi lingkungan yang tidak bersih dan sanitasi yang buruk dapat meningkatkan risiko infeksi              pada anak dan memperparah stunting.
      - Faktor genetik: Meskipun jarang, faktor genetik juga dapat berperan dalam terjadinya stunting.
- Gejala Stunting pada Anak
Anak yang memiliki perawakan pendek tidak selalu menjadi gejala stunting. Balita dapat dikatakan stunting apabila tinggi badannya berada di bawah kisaran normal dari standar tinggi badan anak berdasarkan usia pada dua kali pemeriksaan berturut-turut. Selain perawakan tubuhnya yang pendek, adapun ciri-ciri stunting lain adalah sebagai berikut:
* Tumbuh kembangnya lambat.
* Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya.
* Berat badan tidak naik bahkan akan cenderung menurun.
* Kemampuan fokus dan memori belajarnya tidak baik.
* Anak cenderung lebih pendiam.
* Fase pertumbuhan gigi pada anak melambat.
* Dalam jangka panjang, bagi anak perempuan berpotensi telat menstruasi pertama.
* Anak lebih mudah terserang/terinfeksi berbagai penyakit.
- Cara Mencegah Stunting pada Anak
Stunting adalah suatu kondisi gangguan pertumbuhan pada anak yang dapat dicegah. Ada beberapa cara mencegah stunting yang dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa upaya berikut ini:* Memastikan anak makan buah dan sayur yang sehat.* Mencukupi asupan gizi sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun.
* Memberikan ASI eksklusif hingga bayi berumur 6 bulan.
* Mengusahakan anak mendapatkan imunisasi lengkap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H