pertanian di Indonesia diantaranya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi.penyerapan tenaga kerja dari sektor pertanian juga menyumbang jumlah yang cukup besar karena masyarakatnya sebagian besar bermatapencaharian di sektor pertanian (Kusumaningrum, 2019). Maka dari itu pertanian telah menjadi tulang punggung perekonomian bagi banyak negara.Â
Desa Darungan, 2 Agustus 2023Â - Pertanian di Indonesia memiliki peran yang sangat penting. PeranNamun, tantangan terus menerus dalam industri ini telah mendorong inovasi dan strategi berkelanjutan untuk memaksimalkan hasil sambil tetap menjaga lingkungan.Â
Salah satu solusi yang di implementasikan para mahasiswa dan mahasiswi KKN UMD 193 Universitas Jember yang berda di wilayah Desa Darungan Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang adalah melalui program kerja (proker) pertanian yang menghasilkan produk POC (Pupuk Organik Cair), POP (Pupuk Organik Padat), Biochar, serta menerapkan metode vertikultur dan pengelolaan limbah kulit jagung sebagai bahan daur ulang.Â
1. Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC)
Pupuk cair organik (POC) merupakan larutan dari bahan-bahan organik yang berasal dari suatu tanaman ataupun kotoran hewan yang mengandung unsur hara lebih dari satu unsur pupuk organik cair ini dibuat dari bahan alam seperti Mikroorganisme lokal (MOL) bonggol pisang, akar bambu, akar alang-alang, akar rumput gajah, ragi tape, terasi, dan air kelapa.Â
Akar bambu digunakan sebagai bahan pupuk organik cair dikarenakan mengandung bakteri yang bermanfaat bagi tanaman dan tanah dari serangan hama dan penyakit dan dapat menyuburkan tanaman. Akar alang-alang mengandung unsur N 1,97%, P 0,13%, dan K 1,65% yang dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Selain itu, akar rumput gajah memiliki kemampuan untuk membuat tanaman menjadi lebih subur yang membantu proses pertumbuhan tanaman. Pupuk organik cair dapat diaplikasikan pada bagian tanaman seperti bagian daun dimana tanaman bisa menyerap unsur N dari mulut daun yaitu (stomata).Â
Selain itu, pada bonggol pisang terdapat mikroba selulotik yang dapat dimanfaatkan sebagai dekomposer bahan organik sehingga pada larutan MOL yang berbahan dasar bonggol pisang mengandung unsur hara mikro dan makro yang mengandung bakteri seperti Bacillus sp., Aeromonas sp., Aspergillus nigger, Azospirillium, dan Azotobacter yang bermanfaat nantinya sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, dan sebagai agen pengendali penyakit tanaman (Ariana dkk., 2022).
Aroma yang dihasilkan dalam pembuatan POC dapat disimpulkan berhasil dikarenakan selaras dengan pendapat Astuti dkk. (2021), yang menyatakan bahwa kondisi untuk dinyatakan hasil dari POC berada pada aroma yang berbau asam menyengat.Â
Asam yang menyengat ini dihasilkan dari proses fermentasi mikroorganisme yang terkandung di dalamnya melakukan proses fermentasi bahan-bahan organik sehingga menghasilkan asam yang berbau seperti tape yang mana dari bahan-bahan yang digunakan sangat memiliki kaya akan unsur hara seperti air kelapa, akar-akaran, serta air dari cucian beras yang dibantu dengan adanya gula merah sebagai penyubur dari bakteri yang terdapat di bagian dalamnya, sedangkan untuk air kelapa yang digunakan memiliki kandungan hormon yang berupa auksin dan sitokin yang mampu merangsang dalam proses pertumbuhan tanaman.Â
Penggunaan dari air cucian beras pada proses ini digunakan sebagai bentuk pemanfaatan limbah rumah tangga yang terbuang secara sia-sia dengan melihat dari peluang manfaat bahwa dari air cucian beras ini memiliki karbohidrat, nutrisi dan vitamin, serta zat zat mineral lainnya salah satunya fosfor yang membantu tanaman menjadi cepat tumbuh.