“Hasil dari limbah organik yang bentuk bubur organik sudah sampai dikirim ke TPA Pakusari, TPA terbesar di Kabupaten Jember. Sampah organik saat ini juga diolah menjadi dua jenis yaitu kasgot (pupuk dari residu magot) dan magot sebagai pakan atau nutrisi ternak sedangkan kalau untuk sampah anorganik hanya dipilah dan dijual mentah saja. Saat ini, sampah anorganik yang tidak terjual hanya dibakar, ini perlu solusi karena jumlahnya semakin banyak ” ujar Adi, Sabtu (06/01/2024)
“Masyarakat desa memang sudah banyak yang sadar dengan sampah. Ini didukung dengan kegigihan aparatur desa untuk menggerakkan RT/RW agar masyarakat saling bersinergi dan masyarakat pun juga mau diajak bergerak” ujar Nasehan, Kamis (11/01/2024)
Kelompok 17 berpandangan bahwa akan menjadi semakin baik jika sampah anorganik ini diolah menjadi produk yang mempunyai nilai jual lebih tinggi. Hal ini bisa dilakukan berkelanjutan dengan dukungan masyarakat desa yang sudah sadar dengan sampah. Untuk itu, kami akan menjembatani bagaimana cara pengolahan sampah anorganik tidak terjual ini agar dapat dilakukan berkelanjutan.
Anggota Kelompok 17 KKN UMD UNEJ TA 2023/2024, Universitas Jember
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H