Mohon tunggu...
KELOMPOK 17 KKN UMD UNEJ 2024
KELOMPOK 17 KKN UMD UNEJ 2024 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Kelompok 17 KKN UMD UNEJ TA 2023/ 2024 Desa Dukuh Dempok, Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN 17 UMD UNEJ: Mengenal Lebih Dekat! Desa Peduli Lingkungan dengan Segudang Potensi di Jember

15 Januari 2024   19:26 Diperbarui: 15 Januari 2024   19:28 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peninjauan TPST Harapan Baru di Desa Dukuh Dempok (dokpri)

Jember - Pada 4 Januari tahun 2024, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember menerjunkan 34 kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UNEJ Membangun Desa (UMD) di empat Kabupaten berbeda yaitu Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Situbondo. Salah satu kelompok yang diterjunkan di Kabupaten Jember yaitu kelompok 17 yang akan ditugaskan di Desa Dukuh  Dempok, Kecamatan Wuluhan dan akan menjalankan tugas selama 40 hari.

            Dukuh Dempok adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Wuluhan, bagian selatan Kabupaten Jember tepatnya ±31 km dari pusat Kota Jember. Desa Dukuh Dempok terdiri dari empat dusun yaitu Dusun Wuluhan, Dusun, Gawok, Dusun Dukuh, dan Dusun Purwojati dengan total luas wilayah sebesar 1.262.683 ha Desa Dukuh Dempok berbatasan dengan beberapa desa meliputi batas utara yaitu Desa Tamansari, batas barat yaitu Desa Tanjungrejo, batas selatan yaitu Desa Ampel, dan batas timur yaitu Desa Tamansari. Desa Dukuh Dempok memiliki berbagai potensi pada bidang pertanian, home industry (UMKM), wisata edukasi, dan pengelolaan sampah terpadu.

            Desa Dukuh Dempok memiliki potensi pertanian yang besar, hal ini didukung dengan masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan sistem pengairan sepanjang tahun yang melimpah. Komoditas tanaman yang dibudidayakan seperti padi, jagung, tanaman hortikultura, dan tembakau. Potensi yang juga dikembangkan dan menjadi andalan desa yaitu home industry seperti kerajinan anyaman, batik, wayang, genteng, batu bata, konveksi, dan makanan ringan (kerupuk pertolo, keripik singkong, jamur tiram, opak gulung).

Kerajinan Anyaman Menjadi Tas Plastik Tri Dewi (dokpri)
Kerajinan Anyaman Menjadi Tas Plastik Tri Dewi (dokpri)

“UMKM di Desa Dukuh Dempok dinaungi oleh Desa Peduli Buruh Migran (DESBUMI). Beberapa UMKM di desa ini masih terkendala mengenai legalitas usaha seperti SPP-PIRT dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Masih bisa dioptimalkan lagi potensi UMKM ini” ujar Suprayitno, Senin (08/01/2024)

Desa Dukuh Dempok juga mempunyai agrowisata yang sudah berjalan dan dikelola dengan baik yaitu Gumuk Watu. Wisata Gumuk Watu menjadi wisata edukasi yang kini dikelola dan dikembangkan oleh Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma).

Gumuk Watu Sebagai Wisata Edukasi Andalan Desa Dukuh Dempok (dokpri)
Gumuk Watu Sebagai Wisata Edukasi Andalan Desa Dukuh Dempok (dokpri)

“Gumuk Watu ini kita memang difokuskan menjadi wisata edukasi. Anak-anak bisa bermain sambil belajar, ada hewan dan tanaman juga untuk media belajarnya. Selain itu, bisa untuk outbond juga. Kalau sekarang ini daya tariknya ada di kolam renang dan tempat bersantai dengan pemandangan sawah yang nyaman. Pengunjung semakin senang” ujar Agung, Kamis (11/01/2024)

Potensi desa yang mendapatkan penghargaan diacara UNEJ Awarding 2023 dan saat ini sedang giat dikelola yaitu Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Harapan Baru yang terletak di Dusun Gawok. TPST Harapan Baru merupakan tempat pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendataan ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah organik dan anorganik.

Pengolahan Sampah Organik Menjadi Bubur Organik (dokpri)
Pengolahan Sampah Organik Menjadi Bubur Organik (dokpri)

“Hasil dari limbah organik yang bentuk bubur organik sudah sampai dikirim ke TPA Pakusari, TPA terbesar di Kabupaten Jember. Sampah organik saat ini juga diolah menjadi dua jenis yaitu kasgot (pupuk dari residu magot) dan magot sebagai pakan atau nutrisi ternak sedangkan kalau untuk sampah anorganik hanya dipilah dan dijual mentah saja. Saat ini, sampah anorganik yang tidak terjual hanya dibakar, ini perlu solusi karena jumlahnya semakin banyak ” ujar Adi, Sabtu (06/01/2024)

“Masyarakat desa memang sudah banyak yang sadar dengan sampah. Ini didukung dengan kegigihan aparatur desa untuk menggerakkan RT/RW agar masyarakat saling bersinergi dan masyarakat pun juga mau diajak bergerak” ujar Nasehan, Kamis (11/01/2024)

Kelompok 17 berpandangan bahwa akan menjadi semakin baik jika sampah anorganik ini diolah menjadi produk yang mempunyai nilai jual lebih tinggi. Hal ini bisa dilakukan berkelanjutan dengan dukungan masyarakat desa yang sudah sadar dengan sampah. Untuk itu, kami akan menjembatani bagaimana cara pengolahan sampah anorganik tidak terjual ini agar dapat dilakukan berkelanjutan.

Anggota Kelompok 17 KKN UMD UNEJ TA 2023/2024, Universitas Jember

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun