sosialisasi digitalisasi bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Besilam, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.Â
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 166 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) melaksanakan programKegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan membantu masyarakat, terutama pelaku UMKM lokal seperti produsen dodol pulut dan balsem cengkeh, dalam memanfaatkan teknologi digital guna memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan efisiensi bisnis mereka.
Digitalisasi telah menjadi sebuah kebutuhan yang sangat penting dalam dunia usaha modern. Terlebih lagi, bagi UMKM yang ingin bersaing dan berkembang, penggunaan teknologi dapat membuka peluang besar, seperti akses ke pasar yang lebih luas dan peningkatan kemampuan pengelolaan usaha.Â
Sayangnya, banyak pelaku UMKM, khususnya di daerah pedesaan, masih kurang memahami atau belum memanfaatkan potensi besar yang ditawarkan oleh teknologi digital.Â
Melihat hal ini, mahasiswa KKN 166 UINSU berinisiatif untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada para pelaku usaha di Desa Besilam, dengan harapan bisa membantu mereka mengadopsi teknologi digital dalam bisnis mereka.Desa Besilam sendiri terkenal dengan berbagai produk lokal unggulan yang dihasilkan oleh masyarakatnya. Salah satunya adalah dodol pulut, penganan tradisional khas Sumatera Utara yang terbuat dari ketan dengan rasa manis dan tekstur kenyal yang disukai banyak orang.Â
Produk lain yang tidak kalah menarik adalah balsem cengkeh, sebuah produk kesehatan berbahan dasar alami yang sangat efektif digunakan untuk meredakan nyeri dan pegal. Kedua produk ini memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh jika mampu dipasarkan secara lebih luas, tidak hanya di lingkup lokal tetapi juga ke tingkat nasional melalui platform digital.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai pelaku UMKM dari Desa Besilam, termasuk produsen dodol pulut dan balsem cengkeh, serta pelaku usaha di sektor lainnya seperti kerajinan tangan dan kuliner. Mahasiswa KKN 166, yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, memberikan materi yang mencakup pengenalan tentang media sosial, platform e-commerce, hingga aplikasi keuangan berbasis digital. Sosialisasi ini bertujuan untuk membantu para pelaku usaha memanfaatkan media digital sebagai sarana promosi dan pengelolaan bisnis yang lebih baik.
Ketua Kelompok KKN 166 menjelaskan pentingnya digitalisasi bagi pelaku UMKM desa. "Digitalisasi adalah kunci bagi UMKM untuk terus berkembang di era sekarang. Kami ingin membantu para pelaku usaha di Desa Besilam agar bisa memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan produk lokal mereka seperti dodol pulut dan balsem cengkeh ke pasar yang lebih luas. Dengan begitu, produk-produk ini bisa dikenal tidak hanya di desa atau daerah sekitar, tetapi juga hingga ke luar Sumatera Utara," ujarnya.
Sosialisasi ini tidak hanya berupa teori, tetapi juga dilengkapi dengan pelatihan praktis yang langsung diterapkan oleh para pelaku UMKM. Salah satu sesi pelatihan yang menarik adalah pembuatan akun media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk keperluan bisnis.Â
Para mahasiswa membantu para pelaku usaha membuat akun media sosial mereka, mengunggah foto produk yang menarik, serta memberikan tips mengenai strategi pemasaran digital yang efektif, seperti cara menulis deskripsi produk yang tepat dan menarik perhatian konsumen.
Seorang produsen dodol pulut, mengungkapkan rasa antusiasnya setelah mengikuti pelatihan ini. "Saya dulu hanya menjual dodol pulut ini ke tetangga dan pelanggan sekitar saja, tapi dengan bantuan mahasiswa, sekarang saya bisa coba memasarkan lewat internet. Ini kesempatan besar untuk memperluas pasar. Saya belajar cara mengambil foto yang bagus, mengunggahnya di Facebook, dan menjelaskan produk saya dengan lebih menarik," ujarnya penuh semangat.