Mohon tunggu...
kkn165banyuglugur
kkn165banyuglugur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

KEL 165 DESA BANYUGLUGUR 🏫 : Universitas Jember 📍 : Desa Banyuglugur, Kec. Banyuglugur, Kab. Situbondo 🧭 : 10 Juli - 23 Agustus 2024

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Potret Eksotis desa Banyuglugur oleh Mahasiswa KKN 165 Universitas Jember: Mengungkap Kehidupan dan Kebudayaan Masyarakat Desa yang Berwarna

26 Juli 2024   13:20 Diperbarui: 26 Juli 2024   15:09 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potensi kelompok Tani (Dokpri)

Desa Banyuglugur - Terletak di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Indonesia. Sebuah desa yang memiliki keindahan alam dan kekayaan budaya, memiliki 2 dusun yakni pesisir dan krajan. Dengan letak astronomis di 7°38'54" LS dan 113°35'27" BT. Luas wilayah mencapai 11,57 km² dengan ketinggian 7 meter di atas permukaan laut (mdpl), serta memiliki suhu rata-rata tahunan berkisar antara 25°C hingga 30°C, dengan variasi mikroklimat antara dataran rendah dan daerah berbukit. Desa Banyuglugur dihuni oleh 2.847 jiwa dengan kepadatan penduduk 246 jiwa/km². Penduduk laki-laki berjumlah 1.414 jiwa dan perempuan 1.433 jiwa. Mayoritas penduduk menganut agama Islam, sementara sebagian kecil lainnya adalah Protestan, Katolik, dan Buddha.

Universitas Jember menyelenggarakan kegiatan tahunan yang dikenal sebagai Kuliah Kerja Nyata (KKN) dimana salah satu lokasi kemitraan yang dipilih adalah Kecamatan Banyuglugur. Kegiatan KKN ini melibatkan mahasiswa semester 6 dari berbagai Fakultas. Kelompok 165, yang terdiri dari mahasiswa yang ditugaskan untuk melaksanakan program kerja di Desa Banyuglugur, melakukan observasi sebagai langkah awal untuk memahami kehidupan dan kebudayaan masyarakat di Desa Banyuglugur sebelum menentukan program kerja yang akan dilaksanakan.

SDN 1 Banyuglugur (Dokpri)
SDN 1 Banyuglugur (Dokpri)

Pawai lampion 10 Muharram (Dokpri)
Pawai lampion 10 Muharram (Dokpri)

Desa Banyuglugur memadai fasilitas seperti fasilitas dalam bidang pendidikan, Terdapat satu SD Negeri Banyuglugur dan satu SMP Negeri 2 Banyuglugur. Untuk pelayanan kesehatan, desa ini dilengkapi dengan satu puskesmas dengan layanan rawat inap. Masyarakat Banyuglugur umumnya bekerja di sektor pertanian, perikanan, serta berbagai aktivitas ekonomi pedesaan lainnya seperti industri rumah tangga, perdagangan, jasa, dan pekerja migran. Desa ini mayoritas dihuni oleh suku Madura, dengan sebagian kecil penduduk dari suku Jawa. Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Madura, yang dimana mencerminkan kekentalan budaya lokal yang terjaga. Budaya yang sampai sekarang masih ada di desa Banyuglugur yaitu peringatan setiap tanggal 10 Muharram dengan kegiatan acara pawai lampion dan petik laut yang dilaksanakan sebelum bulan Ramadhan setiap 1 tahun sekali.

Potensi kelompok Tani (Dokpri)
Potensi kelompok Tani (Dokpri)

Kondisi tanah di Banyuglugur cukup subur, terutama di dataran rendah yang memiliki endapan aluvial. Kesuburan ini mendukung aktivitas pertanian yang ada di desa Banyuglugur. Desa ini juga dikenal karena kekayaan sumber daya laut yang melimpah serta sektor perikanan dan pariwisata laut, serta telah mengembangkan berbagai inisiatif untuk memanfaatkan alam secara berkelanjutan. Perairan di sekitar desa ini menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan dan biota laut, dan menciptakan pondasi yang solid untuk sektor perikanan yang produktif. 

Potensi sumber daya Laut (Dokpri)
Potensi sumber daya Laut (Dokpri)

Dengan kekayaan sumber daya lautnya, desa Banyuglugur telah menggali potensi besar dalam industri perikanan. Mulai dari penangkapan ikan hingga budidaya perikanan, setiap langkah diambil untuk memastikan pengelolaan yang berkelanjutan dan hasil yang maksimal. Selain itu, hasil tangkapan laut diolah menjadi produk turunan bernilai tambah seperti olahan sambal ikan yang terkenal.

Pariwasata Utama Raya (Dokpri)
Pariwasata Utama Raya (Dokpri)

Selain sebagai pusat perikanan yang produktif, desa ini juga menawarkan keindahan alam laut yang menakjubkan yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Aktivitas snorkeling, diving, dan wisata perahu menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari petualangan dan kedamaian di bawah permukaan laut yang masih alami. Pantai Utama Raya, salah satu destinasi pariwisata terkenal, menjadi saksi keindahan alam laut yang memesona. Untuk mendukung ekonomi berbasis laut yang berkembang pesat, desa Banyuglugur telah melaksanakan pembangunan infrastruktur yang signifikan. Pelabuhan nelayan modern, fasilitas tempat lelang laut yang canggih, rest area, dan fasilitas pendukung pariwisata laut telah dibangun untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi semua pengunjung dan pelaku usaha.

Dengan semua potensi ini, desa Banyuglugur tidak hanya menjadi contoh sukses dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk kesejahteraan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Melalui kerja keras dan kolaborasi antar warga serta pemerintah setempat, desa ini terus menjelma menjadi destinasi unggulan bagi wisatawan dan pelaku industri perikanan di Indonesia.

Desa Banyuglugur merupakan contoh nyata bagaimana kehidupan pedesaan yang harmonis dapat berpadu dengan perkembangan ekonomi dan budaya yang dinamis. Dengan potensi alam dan budaya yang dimiliki, desa ini berpotensi menjadi destinasi wisata yang menarik dan pusat pertanian yang produktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun