Mohon tunggu...
KKN119_Jombang
KKN119_Jombang Mohon Tunggu... Lainnya - KKN Kolaboratif 2024

Official Account Kompasiana KKN 119 Jombang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Mahasiswa KKN 119 dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan dengan Mengubah Limbah Plastik menjadi Media Tanam Akuaponik

1 September 2024   17:14 Diperbarui: 1 September 2024   17:28 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akuaponik adalah sistem budidaya ikan (akuakultur )dan tanaman (hidroponik) bersama dalam sebuah  ekosistem yang resirkulasi/saling menguntungkan yang menggunakan bakteri alami untuk mengubah kotoran dan sisa pakan ikan menjadi nutrisi tanaman. Dengan kata lain akuaponik adalah system dimana tanaman dan ikan bertumbuh bersama.

Cara pembuatan media tanam akuaponik pada kolam yaitu sebagai berikut:

1. Siapkan botol plastik bekas kemudian potong menjadi dua bagian lalu lubangi bagian bawah botol

2. Lubangi bagian atas botol untuk mengaitkan kawat 

3. Masukkan cocopeat kedalam botol plastik yang sudah dilubangi sebanyak setengah dari botol

4. Tanam benih kangkung yang sudah disemai selama 5 hari pada tisu 

5. Siram media tanam dengan air secukupnya lalu kaitkan pada pinggir kolam ikan 

Cara kerja aquaponik dalam kolam tanpa filter:

  • Kolam ikan sebagai sumber nutrisi
    Ikan yang dipelihara dalam kolam dapat menghasilkan limbah terutama amonia yang dilepaskan ke dalam air. Tanpa penggunaan filter, amonia yang tetap berada di dalam air bisa menjadi berbahaya jika kadar terlalu tinggi.
  • Penggunaan tanaman yang tahan amonia
    Pemilihan tanaman kangkung pada aquaponik yaitu karena kangkung mampu menyerap amonia langsung dari air dan mampu bertahan dalam kondisi air yang mengandung amonia lebih tinggi
  • Tanaman mengurangi limbah
    Kangkung yang ditanam di tepi area kolam akan menyerap sebagian nutrisi termasuk amonia dan nitrat dari air meskipun tidak seefisien jika menggunakan biofilter. Akar kangkung akan membantu menyerap amonia, nitrit dan nitrat serta dapat membantu menjaga kebersihan air dalam kolam
  • Sistem sirkulasi alami
    Dalam sistem tanpa filter, air beredar secara alami melalui pergerakan ikan dan arus kecil yang dihasilkan dari aerasi atau angin di permukaan kolam, hal itu dapat membantu mendistribusikan nutrisi ke seluruh kolam

Sistem ini memiliki beberapa kemudahan, antara lain:

  • Pemeliharaan mudah: Tanaman tidak perlu disiangi, terbebas dari hama tanah, dan tidak perlu disiram.
  • Tumbuh cepat: Tanaman mendapatkan nutrisi 24 jam dari air kolam, sehingga mereka tumbuh lebih cepat.
  • Tidak memerlukan lahan luas: Sistem akuaponik tidak membutuhkan lahan yang luas.
  • Instalasi mudah: Instalasi hidroponik sangat mudah dan tidak membutuhkan banyak biaya.

Sistem akuaponik juga memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  • Membantu program ketahanan pangan,
  • Sistem akuaponik menyediakan dua kebutuhan gizi sekaligus dari satu tempat, baik dari sayuran maupun dari ikan.
  • Secara berkelanjutan
  • Sistem ini menciptakan lingkungan terintegrasi yang saling menguntungkan antara budidaya ikan dan tanaman, meminimalkan penggunaan air, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang akhir-akhir ini semakin terasa sulit di dapat (karena kelangkaanya), dan memberikan hasil yang lebih efisien.
  • Ramah lingkungan

Teknologi akuaponik dengan resirkulasi tertutup mampu memproduksi ikan secara optimal dengan menghemat penggunaan air dan dapat memanfaatkan limbah budidaya ikan. Mengacu pada pertumbuhan ekonomi berbasis budidaya ikan yang marak di wilayah pedesaan, layak sekali sistem akuaponik di terapkan. Mengingat banyak hal terutama pembiayaan yang bisa di tekan serendah mungkin dalam pengerjaanya, sehingga di rasa cocok untuk menjadi program unggulan peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat khususnya dari kalangan masyarakat bawah. Bahkan jika di kerjakan dengan sabar dan ketelitian, sistem akuaponik nantinya bisa memenuhi kebutuhan gizi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun