Mohon tunggu...
KKN PAGERSARI UM
KKN PAGERSARI UM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

KKN UM Pagersari 2022.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan Literasi Sekolah di SMPN 4 Ngantang Satu Atap dalam Meningkatkan Minat Baca

7 November 2022   12:43 Diperbarui: 7 November 2022   12:49 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Mahasiswa juga dapat berpartisipasi dalam menumbuhkan minat literasi dan masih banyak peran lain yang dapat dimainkan oleh profesi lain. Kunci terpenting untuk meningkatkan literasi di Indonesia adalah, merangsang minat publik melalui motivasi. Peran mahasiswa yang sungguh-sungguh sangat dibutuhkan.


Gerakan Literasi saat ini sudah digelakkan di sekolah-sekolah. Literasi sebenarnya sudah ada sejak lama, namun implementasinya kurang optimal. Permasalahan di sekolah ini adalah tidak semua siswa suka atau senang membaca, padahal sekolah tersebut menyediakan berbagai macam jenis dan judul buku bacaan. Poster dan kata-kata mutiara juga tururt dipasang di setiap sudut sekolah. Tidak semua siswa suka membaca, dan guru harus berusaha untuk mendorong semua siswa untuk suka membaca.
Istilah literasi dalam bahasa Latin diartikan sebagai literatus, yang berarti orang yang belajar. National Literacy Institute menyatakan bahwa literasi adalah kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, berhitung, dan memecahkan masalah berdasarkan pengetahuan khusus yang dibutuhkan oleh pekerjaan, keluarga, dan masyarakat.


UNESCO juga menyatakan bahwa literasi adalah seperangkat keterampilan dunia nyata, dan keterampilan kognitif, terlepas dari konteks di mana keterampilan tersebut diperoleh, oleh siapa dan bagaimana mereka diperoleh. Menurut UNESCO, pemahaman seseorang dipengaruhi oleh prestasi akademik, latar belakang nasional, institusi, nilai-nilai budaya dan pengalaman.
Dapat dipastikan bahwa Indonesia secara bertahap dapat berkembang menjadi negara maju seiring dengan meningkatnya angka melek huruf. Tentu saja, untuk mencapai ini, kita perlu meningkatkan literasi kepada semua orang terutama pelajar sekolah. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kesadaran individu akan pentingnya literasi.


Di Indonesia budaya literasi sudah digalakkan, contohnya pada kalangan pelajar. Di SMPN 4 Ngantang, setiap hari Kamis diadakan kegiatan literasi. Kegiatan yang dilakukan adalah membaca buku bacaan baik novel, cerita pendek, atau pun buku buku pengetahuan umum. Setelah kegiatan membaca berakhir disusul dengan menceritakan kembali tentang apa yang mereka baca, hal ini dapat membantu mereka dalam belajar memahami apa yang di baca. Sehingga sedikit dari apa yang sudah mereka baca, mereka bisa mendaptkan ilmu dari bacaan tersebut. Para siswa diwajibkan literasi selama 45 menit sebelum pembelajaran dimulai. Dalam satu semester diharuskan membaca enam buku, dan dalam satu tahun para siswa diharapkan sudah membaca dua belas buku. Selain membaca, siswa akan diminta untuk menulis ringkasan dari apa yang telah mereka baca. Setelah menyelesaikan ringkasan buku, siswa akan menulis laporan hasil membaca buku. lalu untuk selanjutnya ringkasan tersebut dikumpulkan dan akan diberikan bukti tanda tangan oleh pembina literasi sebagai tanda sudah mengikuti kegiatan literasi sampai selesai. 


Tujuannya adalah untuk membina ekosistem literasi sekolah yang diwakili oleh gerakan sastra sekolah, dan membentuk karakter siswa menjadi pelajar sepanjang hayat. Selain itu, bertujuan untuk mempromosikan budaya literasi di sekolah. Meningkatkan literasi warga dan lingkungan sekolah.
Jadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah, dan memberikan pengetahuan bagi warga sekolah. Menjaga kesinambungan pembelajaran dengan menghadirkan buku bacaan yang berbeda dan beradaptasi dengan strategi membaca yang berbeda.


GLS SMP 4 Ngantang Satu Atap bertujuan untuk membangun ekosistem pendidikan di sekolah dasar yang baik. Ekosistem pendidikan sastra adalah lingkungan yang menyenangkan dan ramah siswa, sehingga menumbuhkan semangat belajar di kalangan pelajar.
Semua warga negara menunjukkan empati, kepedulian, dan rasa hormat terhadap orang lain. Menumbuhkan rasa ingin tahu dan cinta ilmu. Memungkinkan warga untuk berkomunikasi dan berkontribusi kepada masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun