Profil Desa Kepanjen
Desa yang memiliki luas 1.099.315 Ha/m2 ini masuk ke dalam Kecamatan Gumukmas yang berbatasan dengan:
Sebelah Utara: Mayangan dan Kraton
Sebelah Selatan: Samudera Hindia
Sebelah Timur: Mayangan
Sebelah Barat: Paseban
Desa Kepanjen memiliki 3 dusun yakni terdiri dari Dusun Krajan, Dusun Panggul Melati dan Dusun Jeni. Masyarakat di desa Kepanjen mayoritas bermata pencaharian sebagai petani serta peternak dan nelayan.Â
Meskipun desa Kepanjen berada di pesisir pantai, pertanian tetap menjadi sektor utama di desa ini disebabkan aliran sungai yang membentang antara pantai dengan desa sehingga kadar garam pada tanah cenderung rendah yang membuat tanah menjadi cukup subur. Komoditas unggulan di desa Kepanjen adalah padi, jagung dan cabai.
Potensi Wisata
Desa kepanjen memiliki 3 spot pantai yang tersebar di masing-masing dusun. Dusun Krajan memiliki pantai Mingguan, Dusun Jeni mempunyai pantai Tanjung Sari dan pantai Talangsari berada di Dusun Panggul Melati. 3 pantai ini menjadi potensi kuat untuk meningkatkan pendapatan desa jika dapat dikelola dengan baik.
Pantai Tanjung Sari
Pantai Tanjung Sari merupakan salah satu pantai yang berpotensi menjadi wisata alam. Kelebihan yang dimiliki Pantai Tanjung Sari yaitu gelombang lautnya yang kecil, pantai masih tergolong bersih, panorama sunset  yang indah dimana terlihat Gunung Semeru serta menyediakan akses untuk ke pulau Nusa Barong dengan biaya akomodasi sebesar Rp. 50.000,- untuk perjalanan pulang dan pergi.Â
Meskipun pantai Tanjung Sari menawarkan banyak pesona, pantai ini masih kurang dikelola secara baik. Hal ini terlihat dari belum adanya fasilitas umum seperti toilet dan Mushola. Â
Pantai Mingguan
Pantai Mingguan yang berada di Dusun Krajan ini tidak kalah menarik. Pantai ini menyuguhkan pemandangan samudera yang murni dengan butiran pasir yang lembut. Sayangnya, pantai ini masih terlalu polos untuk disebut sebagai destinasi wisata dikarenakan tidak adanya fasilitas umum dan keunikan khas yang dimiliki. Selain itu, akses dari desa menuju pantai juga kurang baik dengan medan jalan yang sempit dimana tidak bisa dilalui dua arah yang berlawanan dan juga berpasir.
Pantai Talangsari
Pantai terakhir yang memiliki potensi kuat menjadi destinasi wisata di Desa Kepajen yaitu Pantai Talang Sari. Pantai ini menawarkan pemandangan laut yang jernih, pasir yang halus dan bersih, pemandangan sunset serta menyuguhkan pertemuan antara air laut dengan aliran sungai yang melengkung indah.Â
Dibandingkan 2 pantai sebelumnya, Pantai Talang Sari memiliki fasilitas umum yang dapat digunakan wisatawan seperti toilet dan Mushola.Â
Namun, permasalahan sulitnya akses yang harus ditempuh wisatawan juga menjadi rintangan untuk pantai ini serta abrasi yang terus mengikis pinggir pantai yang rawan longsor turut menjadi ancaman.Â
Jika hal ini tidak mendapatkan perhatian dan dukungan pemerintah, maka Mushola akan longsor dalam waktu dekat akibat gelombang pasang yang perharinya mengikis pinggiran pantai.
Rintangan Kepanjen sebagai Desa Wisata
Kepanjen merupakan salah satu desa di Kecamatan Gumukmas yang berada di pesisir Samudera Hindia sehingga memiliki keuntungan besar jika dimanfaatkan dan dieksplor dengan maksimal. Desa Kepanjen memiliki 3 pantai yang indah namun belum difasilitasi dan dimaksimalkan sebagai destinasi wisata. Inilah yang menjadi permasalahan serius untuk membangun Desa Kepanjen sebagai Desa Wisata.Â
Jika 3 pantai yang tersebar di masing-masing dusun dimanfaatkan dengan baik maka akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan yang nantinya meningkatkan perekonomian desa. Sayangnya, untuk mencapai hal tersebut, Desa Kepanjen terbentur banyak halangan yang terbagi menjadi dua yaitu secara internal dan eksternal.
Rintangan Desa Kepanjen untuk menjadi Desa Wisata secara eksternal yakni akses jalan yang masih tidak layak dimana sangat sempit dan berpasir, minimnya fasilitas umum untuk wisatawan, dan kurangnya 'identitas' pantai. Secara internal yaitu adanya penolakan masyarakat sekitar yang enggan menjadikan Kepanjen sebagai desa wisata.Â
Keenganan ini disebabkan masyarakat masih menolak untuk berkembang dan ingin  menjaga nilai dan budaya yang telah dipegang serta ingin mencegah desa mereka disalahgunakan untuk hal yang tidak baik secara norma dan agama.
Meninjau pembahasan di atas, diharapkan pemerintah mampu melihat potensi kuat dari Desa Kepanjen sehingga rintangan yang menjadi pokok permasalahan dapat diatasi untuk menjadikan Kepanjen sebagai desa wisata untuk memperkuat perekonomian masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H