Pada Rabu, 18 September 2024, di Balai Desa, telah dilaksanakan acara sosialisasi yang berfokus pada pemanfaatan limbah sekam padi dan batok kelapa sebagai sumber energi ramah lingkungan. Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 50 peserta yang terdiri dari masyarakat desa, pelaku UMKM, dan perwakilan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta dihadiri oleh beberapa pejabat desa
Acara ini diselenggarakan oleh tim KKN-T Universitas Alma Ata dengan tujuan untuk memperkenalkan teknologi pemanfaatan limbah pertanian dan perkebunan, khususnya sekam padi dan batok kelapa, menjadi briket yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif. Pemanfaatan limbah tersebut tidak hanya bertujuan untuk mengurangi sampah dan polusi lingkungan, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat desa.
Salah satu sesi utama dalam acara ini adalah demonstrasi langsung pembuatan briket dari sekam padi dan batok kelapa. Para peserta dengan antusias mengikuti langkah-langkah yang diperagakan oleh tim KKN- Universitas Alma Ata, mulai dari proses pencampuran bahan mentah hingga tahap pencetakan briket. Demonstrasi ini menjadi sorotan karena teknologi yang digunakan relatif sederhana, terjangkau, dan cocok diterapkan oleh masyarakat pedesaan.
Dalam acara tersebut, juga dilakukan penyerahan mockup desain kemasan briket yang akan dikelola oleh BUMDes. Desain kemasan tersebut dirancang agar produk briket dari desa dapat memiliki daya tarik di pasar lokal maupun nasional, dengan mempertimbangkan aspek estetika dan fungsionalitas. Penyerahan desain kemasan ini menandai langkah awal pengembangan industri briket berbasis desa yang diharapkan mampu menggerakkan perekonomian lokal.
Acara tersebut juga dimanfaatkan untuk menyerahkan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada beberapa pelaku UMKM yang telah memenuhi persyaratan legalitas usaha. Terdapat 12 UMKM yang sudah kami bantu daftarkan pembuatan NIB ini, Pemberian NIB ini diharapkan dapat mempermudah pelaku UMKM dalam mengakses berbagai program pemerintah, seperti pembiayaan usaha dan pelatihan, serta memperkuat kedudukan mereka dalam ekosistem bisnis berbasis lingkungan.
Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi desa untuk bergerak menuju kemandirian energi dan menciptakan peluang ekonomi baru berbasis lingkungan. Dengan pemanfaatan limbah yang tepat, desa dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil serta mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Selain itu, melalui pengelolaan BUMDes yang profesional, diharapkan desa dapat menjadi pelopor dalam produksi energi alternatif yang ramah lingkungan dan mendukung perkembangan UMKM setempat. Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif, di mana peserta berbagi pengalaman dan ide untuk pengembangan lebih lanjut proyek ini.
Acara sosialisasi ini menandai langkah penting menuju desa yang mandiri energi dan peduli lingkungan, serta mendorong pelaku usaha lokal untuk terus berinovasi dan memanfaatkan potensi limbah yang ada di sekitar mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H