Mohon tunggu...
KKM46samsara
KKM46samsara Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa/UIN MALANA MALIK IBRAHIM MALANG

Laporan Kegiatan KKM kelompok 46 singosari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Taman Baca Ceria (Baca, Bermain, Belajar): aksi nyata KKM 46 untuk meningkatkan minat baca anak di Dusun Wonosari

14 Januari 2025   23:21 Diperbarui: 15 Januari 2025   08:32 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kegiatan taman baca ceria bersama anak-anak dusun wonosari (sumber:penulis)

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan media digital, kebiasaan membaca buku masih menjadi salah satu fondasi utama dalam pengembangan pendidikan anak. Untuk menumbuhkan kecintaan terhadap buku dan literasi.

Taman baca bukan hanya sekadar tempat untuk membaca buku, tetapi juga menjadi ruang yang penuh dengan kegiatan menyenangkan yang dapat meningkatkan minat baca anak-anak. Dengan pendekatan Baca, Bermain, Belajar. Degan adanya program kerja taman baca ini dirancang  tidak hanya untuk mengasah kemampuan literasi, tetapi juga membangun kebiasaan belajar yang menyenangkan dan kreatif.

Program "Baca, Bermain, Belajar" diadakan oleh Peserta KKM 46 dari kampus uin yang digelar di Dusun Wonosari hadir sebagai solusi untuk memperkenalkan anak-anak pada dunia literasi dengan cara yang lebih interaktif dan kreatif.

Program taman baca di Dusun Wonosari dimulai dengan menyediakan berbagai koleksi buku yang sesuai dengan usia dan minat anak-anak. Taman baca ini didesain agar menarik, dengan berbagai jenis buku mulai dari cerita fiksi, buku bergambar, hingga buku pengetahuan umum yang dapat merangsang rasa ingin tahu anak-anak. Anak-anak bebas memilih buku yang ingin mereka baca sesuai dengan ketertarikan mereka.

Untuk membuat kegiatan membaca lebih seru dan interaktif, kolaborasi dengan peserta KKM 46 UIN Malang dan TBM (Taman Bacaan Masyarakat) Rumah Cahaya Untukmu memainkan peran penting. Peserta KKM yang terlibat dalam program ini tidak hanya membantu dalam pengelolaan taman baca, tetapi juga berperan sebagai fasilitator yang mendampingi anak-anak saat membaca, mendongengkan cerita, dan memfasilitasi diskusi ringan tentang buku yang telah dibaca. Keberadaan peserta KKM juga memberikan sentuhan berbeda dalam memperkenalkan buku-buku baru dan mengadakan kegiatan literasi lainnya, seperti baca bersama dan pembacaan cerita secara bergantian.

Kolaborasi ini memberikan manfaat ganda, di mana anak-anak Dusun Wonosari tidak hanya belajar membaca tetapi juga memperoleh bimbingan langsung dari mahasiswa yang kreatif dan penuh ide segar. Sebagai bagian dari program kkm, kita bisa berbagi pengalaman kita dalam membaca dan menumbuhkan rasa ingin tahu lebih mendalam pada anak-anak, seperti mengenalkan mereka pada jenis-jenis buku yang mungkin belum mereka kenal sebelumnya.

Selain itu, dengan adanya kerja sama dengan TBM Rumah Cahaya Untukmu, yang merupakan lembaga yang berfokus pada peningkatan literasi di masyarakat, program taman baca ini mendapatkan dukungan berupa akses ke lebih banyak buku berkualitas dan berbagai kegiatan literasi lainnya. Melalui kolaborasi ini, anak-anak diajak untuk tidak hanya membaca, tetapi juga mendalami makna di balik cerita yang mereka baca, mengasah imajinasi mereka, serta merangsang kemampuan berpikir kritis.

Dengan adanya kolaborasi ini, anak-anak di Dusun Wonosari semakin termotivasi untuk meluangkan waktu membaca setiap hari. Kegiatan yang dipandu dengan penuh semangat oleh peserta KKM dan pengelola TBM Rumah Cahaya Untukmu memberikan dampak yang luar biasa dalam membentuk kebiasaan positif dan menciptakan rasa cinta terhadap buku di kalangan anak-anak. Program ini menjadi batu loncatan yang efektif untuk mendorong anak-anak agar lebih sering membaca, sehingga dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka secara mandiri.

Untuk membuat program taman baca ini semakin menarik, unsur bermain juga menjadi bagian penting dalam setiap kegiatan. Program "Baca, Bermain, Belajar" ini mengintegrasikan berbagai permainan edukatif yang dapat meningkatkan keterampilan anak-anak, seperti permainan kata, teka-teki, permainan peran, dan berbagai aktivitas kreatif lainnya. Dengan cara ini, anak-anak belajar sambil bersenang-senang, dan mereka tidak merasa tertekan atau terbebani oleh kegiatan yang ada.

Misalnya, setelah membaca buku cerita, anak-anak diajak untuk memainkan permainan peran berdasarkan cerita yang baru saja mereka baca. Hal ini membantu mereka memahami cerita lebih dalam sekaligus melatih kemampuan berbicara dan berkolaborasi dalam kelompok. Selain itu, permainan seperti teka-teki silang atau pencarian kata juga sangat efektif dalam mengasah keterampilan membaca dan memperkaya kosakata mereka.

Program taman baca di Dusun Wonosari tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi anak-anak, tetapi juga untuk mengembangkan keterampilan kreatif dan sosial mereka. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengadakan workshop atau kegiatan kreatif yang berhubungan dengan tema buku yang telah dibaca. Misalnya, setelah membaca buku tentang alam, anak-anak bisa diajak untuk membuat kerajinan tangan yang bertema alam, seperti membuat gambar pemandangan atau model tanaman dari bahan daur ulang.

Selain kegiatan kreatif, anak-anak juga diberi kesempatan untuk berinteraksi dalam diskusi kelompok. Di sini, mereka belajar berbicara di depan umum, mengungkapkan pendapat mereka, serta menghargai pendapat teman-teman mereka. Dengan melibatkan mereka dalam proses belajar yang aktif, program taman baca ini membantu anak-anak membangun kepercayaan diri dan keterampilan sosial yang sangat penting dalam kehidupan mereka.

Program taman baca di Dusun Wonosari juga melibatkan partisipasi masyarakat sekitar. Kolaborasi antara pengelola taman baca dan masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran anak-anak. Anak-anak diajak untuk mengenal lebih jauh tentang nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian sosial, misalnya dengan mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan berbagi buku atau penanaman pohon sebagai bagian dari kegiatan yang mengintegrasikan literasi dan lingkungan.

Selain itu, anak-anak juga bisa belajar tentang pengelolaan taman baca dan pentingnya menjaga keberlanjutan fasilitas publik untuk generasi mendatang. Keterlibatan orang tua dalam kegiatan taman baca juga menjadi hal yang penting agar mereka dapat mendukung anak-anak mereka dalam mengembangkan kebiasaan membaca di rumah.

bermain sambil belajar bersama anak-anak dusun wonosari (sumber:penulis)
bermain sambil belajar bersama anak-anak dusun wonosari (sumber:penulis)

Salah satu tujuan utama dari program taman baca ini adalah untuk membangun kebiasaan membaca yang positif pada anak-anak. Dengan menggabungkan aktivitas membaca, bermain, dan belajar, anak-anak tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga belajar untuk mencintai buku dan menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Program ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa membaca itu menyenangkan, sehingga anak-anak lebih tertarik untuk melanjutkan kebiasaan membaca di luar waktu program.

Program "Baca, Bermain, Belajar" yang dilaksanakan di Dusun Wonosari telah berhasil menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan mendidik bagi anak-anak. Dengan melibatkan berbagai elemen seperti peserta KKM 46 UIN Malang, pengelola taman baca, dan tentu saja komunitas TBM Rumah Cahaya Untukmu, taman baca ini telah memberikan dampak positif yang nyata dalam menumbuhkan minat baca dan kreativitas anak-anak.

Kolaborasi dengan TBM Rumah Cahaya Untukmu juga sangat penting dalam memperluas akses terhadap buku berkualitas, serta dalam memperkenalkan berbagai kegiatan literasi yang mendalam, seperti workshop menulis, mendongeng, dan berbagai kegiatan berbasis buku lainnya. Komunitas ini tidak hanya memberikan dukungan buku, tetapi juga sumber daya dan pengalaman yang memungkinkan taman baca ini tumbuh menjadi tempat yang lebih dinamis dan berkelanjutan.

Ke depannya, diharapkan kerja sama ini dapat terus berkembang, dan taman baca di Dusun Wonosari menjadi model keberhasilan dalam mengembangkan literasi, kreativitas, dan kebiasaan membaca yang positif di kalangan anak-anak, yang pada gilirannya akan membentuk generasi muda yang lebih cerdas, kritis, dan penuh semangat belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun