Mohon tunggu...
Kiwi Aliwarga
Kiwi Aliwarga Mohon Tunggu... Insinyur - relentless pursuit of excellence!

Inovator, startup builder. Founder of UMG.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Transformasi Kader PKK dan Kegiatan Posyandu Era Industri 4.0

13 Oktober 2023   17:51 Diperbarui: 14 Oktober 2023   18:03 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kader posyandu membantu seorang ibu untuk menimbang anak balitanya di Posyandu (Foto : KOMPAS/PRIYOMBODO)

Transformasi Kader PKK dan Kegiatan Posyandu Era Industri 4.0

Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) perlu ditransformasikan agar sesuai dengan perkembangan zaman. Transformasi gerakan PKK difokuskan dalam tiga bidang saja, yakni Posyandu, pelatihan kewiraswastaan dan peningkatan indeks literasi berbasis teknologi digital.

Eksistensi PKK yang merupakan gerakan pembangunan masyarakat bermula dari seminar home economic di Bogor tahun 1957 yang menghasilkan rumusan 10 segi kehidupan keluarga. Kemudian ditindaklanjuti oleh kementerian pendidikan, pengajaran kebudayaan pada tahun 1961 yang menetapkan 10 kehidupan keluarga sebagai kurikulum pendidikan kesejahteraan keluarga yang diajarkan di sekolah dan pendidikan informal sampai sekarang.

Tujuan gerakan PKK untuk mencapai keluarga sejahtera dengan tidak membeda-bedakan golongan, agama, partai dan lain-lain. Pada awalnya Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) diatur dan dibina oleh Kementerian Dalam Negeri.

Namun, setelah gerakan reformasi pengertian dan nomenklatur Gerakan PKK diubah dari Pembinaan Kesejahteraan Keluarga menjadi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga disingkat PKK.

Hasil kesepakatan Rakernaslub PKK tersebut selanjutnya ditetapkan menjadi Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor. 53 tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Atas dasar kepmendagri tersebut disusunlah pedoman umum gerakan PKK sebagai panduan pelaksanaan gerakan PKK hingga saat ini. Beberapa aktivitas utama PKK adalah Posyandu, Dasawisma, hingga kegiatan sosial lainnya.

Peran Kader PKK pada era disrupsi dan kehidupan bangsa-bangsa yang diwarnai dengan Industri 4.0 perlu diberi wawasan baru terkait dengan bagaimana cara memahami kesehatan masyarakat dengan peralatan yang lebih praktis dan murah.

Seringkali kita lihat bagaimana kegiatan Posyandu yang menimbang balita dengan karung dan timbangan beras. Juga sering terlihat bagaimana cara kader PKK mengukur, menimbang dan mencatat pertumbuhan tubuh balita lalu menyimpan hasil data yang didapat dengan cara asal-asalan. Juga bagaimana cara kader PKK mengukur parameter kesehatan para lansia yang ada lingkungan mereka dengan alat ukur yang tidak lengkap dan sering bermasalah tingkat akurasinya.

Ilustrasi kegiatan Posyandu dengan perangkat canggih mengukur parameter kesehatan (Foto: Aditya Danamurti/Prosehat)
Ilustrasi kegiatan Posyandu dengan perangkat canggih mengukur parameter kesehatan (Foto: Aditya Danamurti/Prosehat)

Posyandu (pos pelayanan terpadu) merupakan lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan dalam naungan PKK untuk pelayanan sosial utamanya masalah kesehatan masyarakat.

Kegiatan Posyandu kini meliputi seluruh kelompok umur, tidak hanya balita dan ibu hamil. Tetapi kini juga menyasar kondisi kesehatan para lansia yang ada di desa/kelurahan yang jumlahnya semakin meningkat.

Kegiatan utama kader posyandu.adalah penimbangan/pengukuran parameter yang terkait dengan kesehatan tubuh. Selain itu juga pemberian makanan bergizi serta penyuluhan kesehatan untuk menanggulangi masalah tengkes ( stunting ).

Jumlah total desa/kelurahan di Indonesia mencapai 83.381 tentunya untuk melakukan transformasi kegiatan Posyandu dibutuhkan platform atau peralatan yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini.

Semua aktivitas pengukuran parameter kesehatan warga desa/kelurahan membutuhkan perangkat kesehatan cerdas, Wish Health Kiosk atau lebih akrab disebut Kios Sehat memungkinkan masyarakat untuk melakukan beberapa pengecekan kesehatan dalam satu perangkat. Bahkan hasil pemeriksaan tersebut dapat diakses secara langsung melalui smartphone pengguna.

Data-data pencatatan kesehatan warga oleh Kader PKK bisa disimpan dalam platform ProSehat yang berfungsi semacam medical record. Platform kesehatan tersebut juga menyediakan aplikasi dan layanan kesehatan secara komprehensif dan terintegrasi.

Selain itu hasil pencatatan Posyandu bisa dilanjutkan dengan pelayanan kesehatan berupa layanan konsultasi medis secara virtual dan layanan kesehatan on demand yang meliputi panggil dokter ke rumah, layanan vaksinasi di rumah, dan pembelian obat ataupun suplemen kesehatan.

Sayangnya kegiatan Posyandu untyk lansia yang terkait dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan; pemeriksaan tekanan darah; cek kadar gula darah dan kolesterol dan lain-lain sering bermasalah karena tiadanya alat ukur yang memadai.

Untuk itu perlunya memperbaiki sistem tersebut dengan perangkat yang lebih komplit dan mudah dilakukan, antara lain dengan perangkat hasil karya anak bangsa yang bertajuk Kios Sehat.

Transformasi kader PKK juga perlu difokuskan untuk mendorong kaum perempuan untuk menggeluti usaha rintisan atau startup. Dan membuat UMKM untuk menyediakan layanan di sisi hilir produksi.

Ketimpangan ketenagakerjaan terkait dengan gender masih dominan pada saat ini. Tidak hanya terjadi di tanah air melainkan di seluruh dunia.

Bahkan terkait dengan hal diatas Akademi Sains Swedia menganugerahkan penghargaan prestisius Nobel Ekonomi kepada Claudia Goldin, profesor bidang ekonomi dari Departemen Ilmu Ekonomi di Harvard University, Amerika Serikat (AS). Goldin menyabet Nobel Ekonomi karena riset-risetnya pasar tenaga kerja perempuan yang timpang.

Ilustrasi kegiatan kader Posyandu untuk lansia ( foto Unair News )
Ilustrasi kegiatan kader Posyandu untuk lansia ( foto Unair News )

Tantangan perempuan yang sudah didepan mata adalah masalah perubahan lapangan kerja yang semakin berbasis aplikasi digital. Semua jenis profesi menuju pekerjaan yang bersifat online.

Dari perekrutan tenaga kerja hingga metode bekerja semua dilakukan secara online. Akibatnya pasal perjanjian kerja dan beban kerja sudah berubah secara total.

Istilah karyawan sudah berganti menjadi mitra, jam kerja menjadi sangat fleksibel. Pasal hak-hak normatif pekerja sudah sirna digantikan dengan aturan yang dikontrol oleh sistem digital. Inilah yang perlu dimengerti oleh kader-kader PKK agar memahami realitas terkini.

Perempuan perlu mentransformasikan dirinya dalam berdwifungsi. Yakni fungsi menjadi penopang ekonomi keluarga dan fungsi keduanya sebagai sosok ibu yang berkemampuan untuk mengatur gizi keluarga.

Salah satu persoalan serius bangsa saat ini adalah masih banyaknya ibu rumah tangga yang belum memiliki pengetahuan yang baik tentang gizi keluarga. Akibatnya sangat berbahaya karena banyak anak-anak yang mengalami penyakit serius dan kelainan dalam pertumbuhan badan.

Kader PKK harus mampu membentuk kecerdasan anak untuk memahami dan memilih makanan serta perilaku hidup sehat yang sangat berguna bagi pertumbuhan tubuhnya. Kecerdasan anak itu untuk mengatasi lingkungan rumah dan sekolah yang dikepung oleh produk makanan kemasan yang bergizi rendah serta sarat dengan zat aditif dan bahan pengawet.

Tantangan kedepan dari gerakan PKK adalah memperluas lapangan kerja dan menumbuhkan profesi baru yang terkait dengan perempuan. Serta pemberian insentif bagi para perempuan kreatif.

Salam Mensejahterakan Bangsa!

Kiwi Aliwarga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun