Mohon tunggu...
Kiti Andriani
Kiti Andriani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

I am a freelancer, actively writing on several novel platforms and also a longing poet.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pengkhianatan Tanpa Kata

27 Oktober 2024   13:21 Diperbarui: 27 Oktober 2024   13:24 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh RDNE Stock project: pexels.com

Pengkhianatan di Tengah Malam
-1-

"Sayang, hentikan. Nanti Yasima tahu, aku tidak ingin semuanya terbongkar dengan cara seperti ini," lirih Zehra, suaranya bergetar.

Ketika aku mengambil segelas air dari dapur, namun tiba-tiba, telingaku menangkap suara bisikan yang menggelitik rasa penasaran. Awalnya samar, seperti tawa kecil yang tak terduga di malam yang sepi itu.

Aku mengernyit, menghentikan langkahku. Bisikan itu semakin jelas. Seketika rasa curiga muncul, memaksaku untuk mendekati sumber suara yang seakan memanggilku.

Suara itu berasal dari kamar tamu yang kuberikan untuk Zehra---sekretaris sekaligus sahabat terbaikku. Pintu kamarnya sedikit terbuka, cukup untuk suara-suara itu keluar.

Namun, yang membuat darahku seakan berhenti mengalir adalah suara suamiku, Syar, yang juga terdengar dari balik pintu itu.

Hatiku mulai mencelos. Napasku tercekat, tidak mampu beranjak. Apa yang sedang terjadi di balik pintu itu?

"Yasima sedang di kamar, aku tidak bisa menahan kerinduanku padamu," bisik Syar, suaranya dalam dan penuh h a s r a t.

Aku menutup mulutku dengan tangan, gemetar. Rasa dingin menjalari seluruh tubuhku. Aku memaksakan diriku untuk melangkah, mendekat, meski hati kecilku berteriak agar aku mundur, agar aku tidak melihat apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Namun kakiku terus melangkah.

"Tunggu, Sayang," Zehra melanjutkan, "Kita bisa melakukannya lain kali, bukan di kamar ini. Ini milik Yasima."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun