Siklus ke-2 mengeluarkan udara kotor berupa gas CO2, bersama dengan gas lain-lainnya  serta uap air, yang dikeluarkan dari tubuh, lalu diikuti dengan lafazh "t a h l i l" :
"La ilaaha ilallaah"
Sebagaimana mengucapkan terima kasih kepada Yang Maha Tunggal
Â
PROSES PENYEMBUHAN WABAH PENYAKIT VIRUS CORONA DENGAN TERAPI PERNAPASAN DIAFRAGMA DIDASARKAN ATAS Â PERIMBANGAN KEKUATAN TUBUH PASIEN DENGAN AKTIVITAS PENYAKIT VIRUS CORONA DALAM TUBUH
Kondisi wabah penyakit virus Corona di awal tubuh pasien, amat kuat dan sangat aktif, sedangkan tubuh yang belum pernah menjalani terapi diafragma pernapasan, Â masih dalam kondisi biasa atau normal. Oleh karena itu wabah penyakit virus Corona dapat berkembang ke seluruh ummat manusia di dunia ini relatif sangat cepat.
Namun, ternyata rata-rata ummat manusia dapat melakukan siklus ke-1, penghirupan udara bersih dan kaya oksigen masuk dalam paru-paru pasien per menit, 20 kali (siklus), maka per jam menjadi 1.200 siklus.Â
Untuk sehari 24 jam, akan menjadi 28.800 siklus, sunggguh luar biasa banyaknya limpahan untuk nikmat kehidupan kita.Â
Dengan frekwensi yang tinggi ini, maka segera sesudah tubuh pasien menjalani terapi pernapasan diafragma, maka pada setiap siklus penarikan udara yang masuk kedalam paru-paru tubuh  a d a l a h  pemberian kenikmatan kehidupan yang menjadikan  kekuatan kekebalan tubuh pasien naik terus.
Jadi, langsung dapat melakukan pengunggulan kekuatan  dan penekanan kepada aktivitas kegiatan wabah peyakit Corona.Â
Dan dalam waktu singkatnya, wabah penyakit Corona telah menunjukan, penurunan aktivitasnya, bahkan  m e r e d u p  dan k e m b a l i  kepada Sang Pencipta.