Mohon tunggu...
soekito prawiroatmodjo
soekito prawiroatmodjo Mohon Tunggu... Administrasi - pribadi

lulusan ITB 1959 jurusan mesin pensiunan PNS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terapi Pernapasan Diafragma yang Diajarkan Allah SWT kepada Sang Bayi Sejenak Sesudah Kelahirannya

30 Juni 2020   12:40 Diperbarui: 30 Juni 2020   12:50 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siklus ke-2 mengeluarkan udara kotor berupa gas CO2, bersama dengan gas lain-lainnya  serta uap air, yang dikeluarkan dari tubuh, lalu diikuti dengan lafazh "t a h l i l" :

"La ilaaha ilallaah"

Sebagaimana mengucapkan terima kasih kepada Yang Maha Tunggal

 

PROSES PENYEMBUHAN WABAH PENYAKIT VIRUS CORONA DENGAN TERAPI PERNAPASAN DIAFRAGMA DIDASARKAN ATAS  PERIMBANGAN KEKUATAN TUBUH PASIEN DENGAN AKTIVITAS PENYAKIT VIRUS CORONA DALAM TUBUH

Kondisi wabah penyakit virus Corona di awal tubuh pasien, amat kuat dan sangat aktif, sedangkan tubuh yang belum pernah menjalani terapi diafragma pernapasan,  masih dalam kondisi biasa atau normal. Oleh karena itu wabah penyakit virus Corona dapat berkembang ke seluruh ummat manusia di dunia ini relatif sangat cepat.

Namun, ternyata rata-rata ummat manusia dapat melakukan siklus ke-1, penghirupan udara bersih dan kaya oksigen masuk dalam paru-paru pasien per menit, 20 kali (siklus), maka per jam menjadi 1.200 siklus. 

Untuk sehari 24 jam, akan menjadi 28.800 siklus, sunggguh luar biasa banyaknya limpahan untuk nikmat kehidupan kita. 

Dengan frekwensi yang tinggi ini, maka segera sesudah tubuh pasien menjalani terapi pernapasan diafragma, maka pada setiap siklus penarikan udara yang masuk kedalam paru-paru tubuh  a d a l a h  pemberian kenikmatan kehidupan yang menjadikan  kekuatan kekebalan tubuh pasien naik terus.

Jadi, langsung dapat melakukan pengunggulan kekuatan  dan penekanan kepada aktivitas kegiatan wabah peyakit Corona. 

Dan dalam waktu singkatnya, wabah penyakit Corona telah menunjukan, penurunan aktivitasnya, bahkan  m e r e d u p  dan k e m b a l i  kepada Sang Pencipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun