Â
DENGAN SEDIKIT URAIANÂ
1.Berdzikir dengan mengingat Allah, bukan cuma "e l i n g"(bahasa Jawa) saja, tetapi yang pada saatnya langsung mengamalkan ajaran-Nya,  atas perintah Allah dengan cara membaca atau  melafazkan asma Allah, tasbih, dan kalimat-kalmat yang disukai Allah.
2.Pikiran yang sering berpencaran arahnya, difokuskan ke hanya satu titik arah saja, y a i t u  :  kepada pembacaan atau lafaz asma allah dan lainnya.
3.Pada pelaksanaan aktivitas amalan ini  h a t i  kita merasakan adanya gejolak sebagai gerakan aktivitas. Â
4.Kemudian suatu saat, h a t i  kita sudah merasa lega dan puas dimana aktivitas berubah menjadi ber-irama, stabil dan sampailah pada kondisi hati yang tenang.
5.Ketenangan, sebenarnya bukannya s i f a t  pasif, diam atau berhenti, tetapi suatu kondisi yang dapat dicapai, karena adanya dua kekuatan atau lebih, yang aktif menjaga agar dalam keadaan seimbang dan stabil.
Mudah-mudahan dengan uraian ini menjadi lebih jelas.
Â
KETENANGAN MENJADI KEKUATAN
Pernapasan Sang Bayi dengan gerakan organ diafragma dan perut yang menggembung dan mengempis, yang sebenarnya juga  a m a l a n  atas ajaran Allah yang diterima Pengamal atau lebih tepatnya Sang Bayi hatinya menjadi  t e n a n g karena mengingat Allah Yang Maha Pencipta, dan Maha Penyiram Kesejukan h a t i.