Mohon tunggu...
soekito prawiroatmodjo
soekito prawiroatmodjo Mohon Tunggu... Administrasi - pribadi

lulusan ITB 1959 jurusan mesin pensiunan PNS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Terapi Minum Air Hangat Sehabis Salat Shubuh yang Terabaikan, Ternyata Sangat Manjur

21 Desember 2017   07:15 Diperbarui: 21 Desember 2017   09:19 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya disebutkan  definisi  s e h a t  dan  s a k i t dari sudut pandangkeseimbangan,yang kita pahami sebagai adanya keseimbangan antara

e n e r j i  positif dan n e g a t i f.  Tubuh atau organnya dinamakan  s e h a t  bila tingkat homeostatistubuh atau organnyadalam kondisi terjaga, dimana reaksi-reaksimetabolisme di dalam tubuh berjalannormaldan kondisi kejiwaan yang stabil.   Bilamana kondisikedua hal tersebut mengalami gangguan dan terjadi ketidak seimbangan, maka tubuhatau organnya dinamakan s a k i t,yang kita pahami sebagai memiliki kelebihan  e n e r j i  negatif.

GERAKAN PERISTALTIK

Sesuai dengan apa yang kita kemukakan diatas, maka menurunnya aktivitas gerakan perisaltik dari usus besar yang saya alami, sebenarnya dapat dipahami karena faktor usia atau yang disebut sebagai sunatullah.Namun, tidak menutup kemungkinan, karena pengaruh non-fisik lain dari luar tubuh yang dapat merubahperilaku usus besar menjadi berubah atau tidak normal.

KEBERHASILAN TERAPI

Keberhasilan terapiminum air hangat sesudah shalat shubuh ini, ternyata telah  dapat memperbaikiaktivitas gerakan peristaltik usus besar, meski belum sampaibisa menormalkan kembali.

Berdasarkan sifat homeostatis tubuh seperti yang diuraikan diatas, maka dalam hal ini dapat dibuktikan,bahwa perubahan sifat perilakuusus besar, ternyata bisa dipengaruhidan diperbaiki kembaliperilakunya dengan hanya menstimulasinya meminum air hangat. Wallahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun