Bahwa fakta sejarah mengungkapkan, saat itu langit tiba-tiba gelap gulita, padahal hitungannya siang hari yang panas. Ada beberapa pendapat yang menyatakan saat itu terjadi Gerhana Matahari. Tetapi banyak yang menyatakan, itu adalah fenomena alam yang janggal, dan hanya terjadi sekali saja.
Yesus Haus
5. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!" Yohanes 19:28Â
Berdasarkan fakta sejarah, konon para prajurit Romawi yang bertugas dan terlibat dalam proses penyaliban itu, sempat mencolek anggur yang sudah bercampur empedu dan mur (konon itu komposisi untuk membuat flysupaya meringankan proses kematian) untuk diberikan kepada Yesus. Â
Namun Yesus menolak minuman anggur bercampur empedu dan mur (Matius 27:34 dan Markus 15:23) yang ditawarkan untuk meringankan penderitaan-Nya. Â Yesus "menikmati detik demi detik saat maut mendatangi sekalibus menjadi bukti bahwa Yesus memenuhi nubuatan Mesianik dalam Mazmur 69:21.
Sudah selesai
6. ... berkatalah Ia: "Sudah selesai." Yohanes 19:30a
Apanya yang selesai? Â Ternyata kata-kata di salib makin membuktikan bahwa sebagai TUHAN, Â Yesus tahu bahwa Ia menderita penyaliban untuk suatu tujuan.
Sebelumnya Yesus telah mengatakan dalam Yohanes 10:18 tentang hidupnya, "Tak seorang pun mengambil dari saya, tapi saya memberikannya menurut menurut kemauanku sendiri aku berkuasa untuk meletakkan itu dan wewenang untuk mengambilnya kembali.. Ini perintah yang saya terima dari Bapa-Ku. " Ketiga kata-kata itu dikemas dengan makna, untuk apa yang selesai di sini bukan hanya kehidupan duniawi Kristus, bukan satu-satunya penderitaan dan sekarat, bukan hanya pembayaran atas dosa dan penebusan dunia-tapi alasan yang sangat dan tujuan dia datang ke bumi selesai. Tindakan terakhir dari ketaatan-Nya telah lengkap. Kitab Suci telah digenapi.
Kata-kata terakhir Yesus
7. Â Dan di ujung nafasnya sebagai manusia, yang harus mati, masuk ke alam maut, Â untuk masuk ke Hidup yang Kekal; Yesus berseru dengan suara nyaring : "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku."
Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. Lukas 23:46.
Yesus menutup dengan kata-kata Mazmur 31:5; Ia berbicara kepada Bapa. Kita melihat kepercayaan yang lengkap di dalam Bapa. Yesus memasuki kematian dengan cara yang sama ia tinggal setiap hari dalam hidupnya, menawarkan hidup-Nya sebagai korban yang sempurna dan menempatkan diri-Nya di tangan Tuhan.
Dan sebelum menutup hari JUMAT AGUNG ini, ijinkan saya menyapa semua Kompasianer dengan satu ilustrasi berikut. TUHAN memberkati kita semua, tanpa memandang, suku, agama, ras, kekayaan, dan aneka atribut kemanusiaan yang malah menjadi jurang antara kita semua.
Marilah kita menjadi PELAKU firman, bukan hanya pendengar ...Â