Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

"Kiamat" di Tangan Vladimir Putin

7 Februari 2022   09:19 Diperbarui: 8 Februari 2022   15:15 8999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Rusia Vladimir Putin (AFP/Getty Images)

Uniknya, Rusia terus mengerahkan pasukan ke perbatasan dengan dalih bahwa langkahnya itu merupakan wujud kedaulatan dan haknya guna menyiagakan kekuatan militer di dalam wilayah mereka sendiri.

Namun, di tengah memanasnya situasi di area perbatasan, muncul kecurigaan jika Rusia akan melancarkan operasi "bendera palsu". Tentara Rusia akan berpura-pura menjadi pasukan Ukraina, lalu menyerang separatis pro-Rusia atau personel militer Rusia sendiri.

Taktik itu akan dijadikan legitimasi oleh Rusia guna melancarkan serangan balasan ke wilayah Ukraina sebagai upaya membela diri. Meski terkesan cukup berlebihan, Rusia diduga telah melakukan taktik itu berulang kali sebelumnya.

Perlu juga dicatat bahwa ada pertukaran artileri, mortir, tembakan senjata ringan, dan tembakan penembak jitu antara kedua belah pihak setiap harinya di sepanjang perbatasan di Donbas.

Sementara itu, langit Eropa pun kini telah dipenuhi oleh jet tempur dan pesawat mata-mata. Apa pun bisa terjadi apabila kedua belah pihak melepaskan tembakan akibat bendera palsu atau kecerobohan sepersekian detik oleh pilot. Pertempuran itu bisa menyebar dengan sangat cepat di sekitar wilayah Rusia dan Ukraina.

Kremlin memiliki kendali penuh atas dimulainya peperangan besar atau diakhirinya konflik lewat dialog-dialog damai dan gencatan sejanta. Jika diputuskan secara gegabah, keputusan Vladimir Putin bisa jadi akan membuat "kiamat" selangkah lebih dekat.

Apa jadinya jika konflik antara Rusia dan Ukraina terekskalasi, bahkan melibatkan senjata nuklir?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun