Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

"Kiamat" di Tangan Vladimir Putin

7 Februari 2022   09:19 Diperbarui: 8 Februari 2022   15:15 8999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Rusia Vladimir Putin (AFP/Getty Images)

Mengutip analisis The EurAsianTimes, sembilan negara yang bisa mendukung Putin antara lain 5 negara CSTO (Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kirgistan, dan Tajikistan), Iran, Kuba, China, dan Korea Utara.

Keterlibatan China sebagai kekuatan baru dunia agaknya tidak akan terhindarkan. China dan Rusia sebelumnya bahkan mengumumkan kemitraan strategis. Pernyataan tersebut diucapkan dalam pertemuan tatap muka antara Presiden China Xi Jinping dan Vladimir Pitin pada hari pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing, (4/2/2022).

Dalam pernyataan bersama ini, kedua negara menegaskan bahwa hubungan baru mereka lebih unggul dibandingkan aliansi politik atau militer mana pun di era Perang Dingin. "Persahabatan antara kedua Negara tidak memiliki batas, tidak ada bidang kerjasama terlarang," ujar kedua presiden.

Komitmen itu tentu tidak bisa dianggap sepele oleh AS dan NATO. Sebab, saat ini China menunjukkan kemajuan pesat dalam teknologi rudal, senjata nuklir, dan kecerdasan buatan untuk menunjang kekuatan militer mereka. Negeri Tirai Bambu juga menempati rangking ketiga dalam hal kekuatan militer menurut Global Fire Power.

Betapa mengerikan skenario pertempuran yang bakal terjadi antara dua poros kekuatan global seperti Rusia dan China melawan AS dan NATO. Perang adalah hal yang amat mengerikan. Jika skenario itu terjadi, bisa mengakibatkan banyak korban berjatuhan, begitu juga dari pihak Rusia.

Menurut analisis intelijen AS, invasi Rusia Ukraina dapat menyebabkan jatuhnya 50.000 korban sipil, runtuhnya Ukraina dalam waktu dua hari, dan krisis kemanusiaan dengan 5 juta pengungsi.

Selain mengancam kemanusiaan, konflik saudara lama ini juga akan berimplikasi pada publik global, terutama komoditas energi. Eropa akan diselimuti kabut gelap ekonomi yang amat ekstrem. Negara-negara di luar Eropa pun berisiko terdampak.

"Neraka" di Tangan Putin

Ketika Rusia mengumpulkan lebih dari 127.000 tentara di dekat perbatasan, Putin berkata tidak merencanakan invasi, tetapi dapat mengambil tindakan militer jika tuntutan keamanannya tak dipenuhi oleh AS dan NATO.

Rusia menentang kemungkinan masuknya Ukraina sebagai anggota NATO karena dikhawatirkan akan memicu pendirian pangkalan militer NATO di dekat wilayah Rusia. Dalam pembicaraan damai pun Putin acap meminta jaminan terhadap AS dan NATO mengenai hal tersebut. Namun, selalu menemui deadlock, termasuk dalam perundingan pada Jumat lalu.

AS yakin Rusia memiliki opsi selain invasi skala penuh, termasuk serangan terbatas. Akan tetapi, Putin terus menempatkan kekuatan yang memungkinkannya untuk mengeksekusi berbagai skenario.

Putin berulang kali membantah akan melakukan invasi terhadap Ukraina dan menegaskan bahwa negaranya tidak mengancam pihak mana pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun