Saya pikir, Kompasianer juga perlu tahu. Ya, beginilah keadaan Kompasiana yang sesungguhnya. Banyak hal yang agaknya perlu dibenahi andai Kompasiana masih berhasrat buat menjadi penyintas dalam ketatnya persaingan ekosistem digital.
Kami, para pemenang K-Awards 2021, dan seluruh rekan-rekan Kompasianer, telah memberikan yang terbaik dalam setiap remah-remah kalimat yang kami unggah di rumah besar para penulis ini.
Hendaknya pihak Kompasiana juga perlu berupaya memberikan yang terbaik bagi Kompasianer tanpa terkecuali. Sehingga, bisa tercipta suasana kekeluargaan yang sangat harmonis. Bukankah Kompasiana adalah rumah besar yang dihuni anggota keluarga?
Dalam artikel curhat ini, saya juga ingin menyisipkan doa. Semoga ke depannya Kompasiana bisa terus bertumbuh serta berkembang, sehingga dalam prosesnya, ia dapat terus mengupayakan simbiosis mutualisme dengan para penulisnya.
Sebagai seorang Kompasianer "kemarin sore", yang bisa saya lakukan hanyalah menulis dengan sebaik-baiknya. Saya tak punya kendali atas jatuh dan bangunnya Kompasiana. Semua kendali sepenuhnya ada di tangan para pengelola Kompasiana yang dinahkodai oleh Mas Nurulloh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H