Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Sebagian Orang Bisa Merasakan Firasat Kematian?

7 November 2021   12:56 Diperbarui: 12 April 2022   11:20 10565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi firasat kematian. | Shutterstock via thelist.com

Uniknya, prekognisi memiliki sebuah ciri khas bahwa seseorang jarang merasakan kematiannya sendiri. Hal itu karena efek trauma yang terlalu besar untuk diterima oleh ego dalam diri orang yang mengaku memiliki kemampuan prekognisi.

Sama seperti fenomena paranormal lain, tidak ada bukti ilmiah yang bisa diterima bahwa prekognisi adalah fenomena yang nyata. Ia dianggap sebagai pseudosains, yang bertentangan dengan literatur ilmu saraf dan psikologi. Bahkan psikiatri arus utama pun menilai kemampuan tersebut sebagai manifestasi delusi.

Prekognisi juga dinilai sangat melanggar prinsip kausalitas dalam keilmuan fisika bahwa suatu akibat tidak akan dapat terjadi sebelum penyebabnya.

Lantaran didapatkan dari kondisi terkini dan informasi yang beredar, prekognisi lebih dekat ke arah prediksi atau asumsi, bukan berupa ramalan.

Prediksi yang tanpa sadar bermain dalam pikiran seseorang seolah datang dari luar pikiran. Hal itu lah yang memungkinkan munculnya pengalaman prekognisi. Dari sekian banyak ide yang muncul di pikiran orang setiap detik, beberapa di antaranya betul-betul menjadi kenyataan.

Prekognisi sudah dipercaya secara masif sepanjang sejarah. Meskipun kurangnya bukti ilmiah, banyak orang mempercayai bahwa kemampuan itu betul-betul nyata. Sampai detik ini, ia masih menjadi topik diskusi dan penelitian dalam komunitas parapsikologi.

Sangat banyak orang di sekitar kita yang mengklaim punya kemampuan meramal atau prekognisi saat mereka telah sukses menebak satu-dua hal yang terjadi pada masa depan secara tepat dan akurat.

Akan tetapi, jika ramalan itu tak terbukti, akan ada saja alasan untuk mengelaknya. Banyak pula hasil ramalan dari peramal, ahli nujum, atau orang pintar yang amat dipaksakan dengan realitas yang terjadi.

Sudah amat banyak pula hasil prekognisi yang menyebut hal-hal umum, misalnya akan ada selebritis yang meninggal pada tahun sekian atau akan muncul bencana dahsyat tahun depan. Lantaran sifatnya yang umum dan cair, membuat ramalan semacam itu lebih mudah serta fleksibel untuk dimanipulasi tatkala tidak sesuai dengan realitas yang sesungguhnya.

Modal kemampuan prekognisi sejatinya dipunyai oleh semua orang dengan cara mengolah berbagai informasi yang ada. Lewat bantuan otak, kita bisa mengolah informasi, lantas menerawang apa yang terjadi pada masa depan, termasuk pula datangnya kematian.

Apa pun terminologi yang dipakai untuk mengetahui kematian seseorang, apabila Tuhan belum berkehendak, maka firasat tentang kematian hanya sebatas prediksi belaka. Kemampuan otak kita yang amat brilian lah yang memungkinkan manusia seakan-akan bisa melihat masa depan.

Manusia mungkin dapat memprediksi datangnya kematian. Namun, sejatinya hanya Tuhan-lah yang tahu kronologis kematian yang akan menjemput kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun