Selain melalui istilah kentut otak (brain fart), fenomena yang bisa bikin ingatan korsleting itu juga disebut dengan brain blip. Nah, kemungkinan dari istilah blip itu, Gaes, istilah brain fart bermula. Ada pun secara ilmiah, kentut otak dikenali lewat maladaptive brain activity change.
Meski demikian, Kamu tak perlu terlalu khawatir, Gaes. Kondisi ini normal, kok, menimpa siapa saja, tanpa batasan usia dan jenis kelamin. Jadi, ketika lagi asik-asiknya nge-blank, Kamu masih punya teman biar enggak terlalu kesepian.
Kentut otak pun biasanya hanya terjadi sementara. Saat menyadari bahwa otak Kamu sudah membuat kesalahan, maka ia secara otomotis segera bekerja keras untuk memperbaiki kealpaan tersebut.
Fenomena absurd ini ternyata berhasil bikin banyak ilmuwan bertanya-tanya. Mengapa otak kita masih sering gagal dalam mengeksekusi sesuatu hal yang seharusnya begitu mudah?
Menurut ahli neuropsikologi asal AS, Dr Michelle Braun, kondisi itu diakibatkan lantaran intensitas memori yang terlalu berlebihan pada otak. Memori otak kita dibebankan terlalu banyak tugas dalam jangka waktu yang bersamaan.
Manusia sering melakukan banyak tugas dalam pikirannya. Ketika kita melakukan aktivitas yang berulang, otak akan masuk ke dalam mode pabrik alias default mode. Kesalahan ini bisa terjadi sebab otak kita tidak benar-benar memperhatikan tugas yang sedang dikerjakan. Itu lah mengapa Kamu lebih mudah lupa saat multitasking.
Para ilmuwan menilai, kalau kentut otak merupakan upaya otak guna menghemat energi selama bekerja dengan memasuki mode yang lebih santai. Namun, kadang otak merelaksasi kinerjanya terlalu jauh. Sehingga, hal itu membuat memori otak Kamu justru akan mengalami korsleting.
Penting diketahui, otak manusia mampu menghabiskan sekitar 60% energi tubuh. Sehingga, wajar jika ia melakukan upaya penghematan agar kinerjanya akan lebih optimal saat sedang dibutuhkan.
Ada riset lain yang menyebutkan bahwa kentut otak ini lebih terkait erat dengan psikolinguistik ketimbang konsentrasi, dan merupakan mekanisme jeda dalam proses pengambilan memori oleh otak.
Sebagai manusia, wajar kalau lupa-lupa sedikit. Namun, misalkan intensitasnya terlalu berlebihan, enggak ada salahnya untuk berkunjung ke dokter. Ingat, Gaes. Pergi ke dokter, ya. Bukan ke ibu bidan.
Brain fart lebih sering terjadi pada orang yang mempunyai gangguan konsentrasi, seperti para penderita "attention deficit hyperactivity disorder" (ADHD). Selain itu, masalah kentut otak lazimnya akan meningkat seiring bertambahnya umur, kurangnya porsi tidur, kecemasan, dan konsumsi alkohol.