Polisi menjadi salah satu alasan Banksy untuk memilih jalan anonimitas. Dalam 20 tahun terakhir, ia menjelma menjadi seniman misterius yang paling terkenal dan berpengaruh di dunia seni jalanan.
Goresan kuas dan kaleng catnya sangat lihai dalam merangkum ketidakadilan, penderitaan, penindasan, dan ironi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Sebagai bentuk kritik terhadap krisis di Timur Tengah yang memaksa puluhan ribu anak-anak menjadi pengungsi, dia menciptakan mural berjudul "Girl with Balloon" di London, Inggris. Mural itu menunjukkan gadis belia yang hendak meraih balon merah berbentuk hati.
Balon merah yang akan diraih oleh sang gadis menjadi simbol kebahagiaan yang sudah direnggut dari tangan anak-anak akibat adanya konflik global dan perang yang berkepanjangan.
Pada tahun 2003, ia menciptakan mural bergambar seorang pria dengan masker yang melempar karangan bunga. Karya mural bertajuk Rage, Flower Thrower itu dibuatnya di Betlehem, sebagai bentuk harapan atas terciptanya kedamaian di antara Palestina dan Israel.
Tidak melulu pada dinding, Banksy juga kerap berkarya di atas kanvas. Ia pernah mengecam kebrutalan awak media yang gemar memproduksi berita sensasional mengenai korban perang dan serangan teroris melalui lukisan (sampul artikel).
Dia menggambarkan sosok gadis belia yang sedang memegang boneka Teddy Bear di antara puing-puing bangunan. Sang anak dikelilingi oleh para pekerja media yang seakan-akan membiarkan fenomena dramatis itu berjalan tanpa memberikan simpati dan pertolongan.
Pada akun Instagramnya, ia juga pernah mengunggah mural yang menyinggung insiden pembunuhan George Floyd oleh polisi berkulit putih dan sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Black Lives Matter, pada tahun 2020 lalu.
Selain mempunyai nilai estetika tinggi, karya seni Banksy juga berharga sangat tinggi di mata kolektor seni. Salah satu lukisan Banksy yang menunjukkan para anggota DPR Inggris sebagai kumpulan simpanse pernah terjual senilai 9,9 juta paun atau Rp172 miliar di rumah lelang Sotheyby's, London, pada tahun 2019.