Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Banksy, "Nabi" Para Seniman Jalanan dari Inggris

22 Agustus 2021   14:38 Diperbarui: 22 Agustus 2021   14:38 1976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan fenomenal Banksy yang berjudul "Devolved Parliament". | Courtesy Sotheby's London.

Selain situs Banksy.co.uk, Banksy juga sering mengunggah karyanya melalui Instagram pribadinya (@banksy). Kita bisa melihat ratusan karyanya di sana.

Kendati tindakan melukis pada tembok termasuk ilegal, tetap saja, maha karya Banksy selalu menarik untuk diulik dan dinikmati. Tidak asal berkarya, goresan tangan dan kaleng catnya acap berkisah perihal politik, lingkungan, penindasan, kemiskinan, peperangan, keserakahan, dan kapitalisme.

Baginya, seni harus bisa menenangkan pihak yang terganggu dan mengganggu pihak yang kini nyaman pada posisinya.

Tak hanya berkarya, ia juga merupakan aktivis yang amat gemar menghibahkan karya seni untuk dilelang, hasilnya akan dipakai guna membiayai fasilitas umum serta gerakan sosial masyarakat.

Pada Juli 2020, misalnya, Banksy sukses menjual tiga lukisannya senilai 2,2 juta paun untuk disumbangkan pada sebuah rumah sakit di Betlehem, Palestina.

Bahkan, selama pandemi, Banksy juga mengimbau masyarakat supaya selalu menerapkan protokol kesehatan lewat karya-karyanya di berbagai tempat.

Sebagai seniman jalanan yang subversif, Banksy mempunyai pandangan visioner. Semua karyanya selalu mengangkat isu sosial dan politik yang akan terjadi pada masa depan.

Nama Banksy pertama kali mengemuka setelah dia membuat sebuah mural yang bertajuk "The Mild Mild West" di Bristol, Inggris, pada tahun 1999. Usai namanya dikenal, mural karya Banksy itu menjadi salah satu daya tarik dari Kota Bristol.

"The Mild Mild West". | Courtesy visitbristol.co.uk

Mural yang dibuat pada dinding berbata merah di Stokes Croft itu menunjukkan boneka beruang yang bersiap melempar bom molotov ke arah tiga orang polisi anti huru-hara. Karya itu dibuat sebagai reaksi atas insiden di Winterstoke Road, yang mana polisi diketahui menyerang para pengunjung pesta kala itu.

Dalam "The Mild Mild West", publik bisa melihat bahwa Banksy memiliki masalah dengan aparat keamanan. Sebelumnya ia memang menyebut, pernah diburu polisi saat tengah melukis gerbong kereta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun