Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anosmia Empati, Raibnya Sensitivitas Pejabat di Tengah Pandemi

27 Juli 2021   10:57 Diperbarui: 27 Juli 2021   11:38 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka juga bisa melatih kepekaannya dengan memberikan bantuan langsung tunai kepada warganya yang terdampak pagebluk dari rekening pribadi. Ingat, rekening pribadi, bukan rekening APBN.

Agar efeknya lebih tokcer, cara itu harus dilakukan sendiri. Tak boleh diwakilkan. Para pejabat harus melihat dengan mata kepalanya sendiri, betapa warga sudah sangat menderita hanya untuk sekedar bertahan hidup sehari-hari.

Seketika saya teringat seorang pejabat publik yang hidupnya begitu sederhana. Ia tinggal di rumah kontrakan yang jauh dari kata mewah. Ia juga selalu menolak adanya keistimewaan. Nama pejabat itu adalah Haji Agus Salim.

Setiap pejabat di negeri ini dapat belajar dari sosok berjuluk The Grand Old Man tentang prinsip "Leiden is lijden", yang artinya memimpin adalah menderita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun