Idealnya, bapak dan ibu wakil rakyat kita yang terhormat bisa memberikan contoh yang baik untuk masyarakat. Sayangnya, hal itu tidak tercermin dari sikap mereka. Sensitivitas sejumlah pejabat raib akibat terlalu tingginya syahwat kekuasaan.
Tentu sangat tidak etis guna membahas isu-isu yang kiranya kurang mendesak, saat masyarakat tengah menderita oleh pandemi. Terlebih, setiap agenda rapat yang digelar DPR, dapat menghabiskan anggaran negara yang tidak sedikit.
Bukanah akan lebih bijak jika anggaran sidang tersebut disalurkan untuk warga yang tengah mengalami kesulitan?
Sementara itu, terkait penolakan isolasi mandiri oleh anggota dewan, bisa selesai hanya dengan permintaan maaf, dan tak mendapat sanksi. Di sisi lain, sejak PPKM diterapkan, banyak warga yang dianggap tak mematuhi peraturan yang kemudian didenda, bahkan sampai harus dipidana.
Begitu halnya desakan agar pemerintah membangun rumah sakit khusus pejabat, nyatanya banyak warga di luar sana yang kesulitan mencari kamar lantaran rumah sakit membludak di berbagai daerah.
Mereka menjadi potret pejabat yang tak sensitif atas kesulitan serta penderitaan rakyat. Saat warga tengah jatuh-bangun, berjibaku melawan keganasan Covid-19, mereka justru menuntut privilese.
Padahal, sudah banyak fasilitas dan hak-hak istimewa yang diberikan kepada para pejabat. Yang terbaru, para anggota DPR dibuatkan pelat nomor khusus anggota dewan. Apalagi, mereka diketahui sudah mendapatkan berbagai tunjangan serta fasilitas kesehatan yang sangat mewah.
Oleh karena itu, usulan tersebut hanya akan memperlebar kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin. Disparitas akan memburuk. Perilaku mereka juga semakin menegaskan bahwa negeri ini sedang tidak baik-baik saja.
Mereka seakan hanya ingin jadi wakil rakyat saat musim kampanye. Namun, jika sudah menjabat, mereka seketika berubah menjadi majikan yang selalu ingin diperlakukan istimewa.
Kiat Memulihkan Sensitivitas Khusus Pejabat yang Terhormat
Salah satu cara yang ampuh mengatasi anosmia adalah melalui teknik olfactory training atau latihan penciuman. Tenaga ahli kesehatan menegaskan, teknik itu tidak untuk mengobati anosmia, tetapi hanya mempercepat penyembuhannya.
Sementara itu, bagi pejabat yang saat ini menderita anosmia empati kronis, saya sarankan terjun secara langsung ke garis depan untuk melatih sensitivitas mereka. Misalnya, dengan cara membantu tenaga medis untuk menangani pasien Covid-19 atau bisa juga dengan memandikan dan menguburkan pasien yang telah gugur.