Lawan-lawan prianya sering tidak ingin mengaku bahwa mereka telah kalah dari seorang wanita. Ada beberapa lawannya yang meninggalkan podium setelah dia kalahkan tanpa menjabat tangannya.
Pecatur yang kini telah berusia 44 tahun itu mungkin tidak akan pernah menjadi seorang Grandmaster seandainya hanya mengikuti turnamen khusus wanita.
Bermain hanya di antara wanita tak akan dapat membantu perkembangan dirinya. Pasalnya, sejak berusia 13 tahun, dia lah yang terbaik di antara mereka. Dia justru mampu berkembang pesat kala bermain melawan pecatur pria terbaik dunia.
Bahkan jika wanita berpikir dan bersaing dengan cara yang berbeda, menurut dia, mereka bisa mendapatkan prestasi yang sama dengan pria: baik di dalam bidang sains, seni, maupun catur.
Faktanya, kala itu sebagian besar tim dan kompetisi tidak menerima wanita sama sekali, tetapi hal itu tidak menghentikan langkahnya. Sepanjang karier, dia jarang bermain pada turnamen khusus wanita.
"Saya selalu mengatakan bahwa wanita harus memiliki kepercayaan diri, mereka bisa sebaik pemain pria. Namun, hanya mereka yang bersedia bekerja keras dan serius seperti halnya pemain pria," kata sang Woman Grandmaster.
Gadis-gadis lain tidak serius dalam catur. Saya berlatih lima atau enam jam sehari, tapi mereka terganggu dengan memasak dan bekerja di rumah."
Sementara itu, pada tahun 1989, legenda catur Rusia, Garry Kasparov mengatakan, "Wanita, pada dasarnya, bukan pemain catur yang luar biasa. Mereka bukanlah petarung yang hebat."
Kasparov, yang ketika itu terlibat dalam produksi "The Queen's Gambit" sebagai penasihat teknis, telah mencabut kata-katanya itu. Dia mengakui kesalahannya usai tiga dekade berselang.
Sama seperti Beth yang menghancurkan Borgov, Judit juga mampu mengalahkan Kasparov di turnamen Rusia versus The World pada tahun 2002 silam yang juga terjadi di Moskow!