Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Tarian Bidak Catur Judit Polgar, The Real Queen's Gambit

28 Maret 2021   13:15 Diperbarui: 28 Maret 2021   18:05 2508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Judit Polgar The Real Queen's Gambit. | Diolah dari JuditPolgar.com dan Netflix.com

Lawan-lawan prianya sering tidak ingin mengaku bahwa mereka telah kalah dari seorang wanita. Ada beberapa lawannya yang meninggalkan podium setelah dia kalahkan tanpa menjabat tangannya.

Pecatur yang kini telah berusia 44 tahun itu mungkin tidak akan pernah menjadi seorang Grandmaster seandainya hanya mengikuti turnamen khusus wanita.

Bermain hanya di antara wanita tak akan dapat membantu perkembangan dirinya. Pasalnya, sejak berusia 13 tahun, dia lah yang terbaik di antara mereka. Dia justru mampu berkembang pesat kala bermain melawan pecatur pria terbaik dunia.

Bahkan jika wanita berpikir dan bersaing dengan cara yang berbeda, menurut dia, mereka bisa mendapatkan prestasi yang sama dengan pria: baik di dalam bidang sains, seni, maupun catur.

Faktanya, kala itu sebagian besar tim dan kompetisi tidak menerima wanita sama sekali, tetapi hal itu tidak menghentikan langkahnya. Sepanjang karier, dia jarang bermain pada turnamen khusus wanita.

"Saya selalu mengatakan bahwa wanita harus memiliki kepercayaan diri, mereka bisa sebaik pemain pria. Namun, hanya mereka yang bersedia bekerja keras dan serius seperti halnya pemain pria," kata sang Woman Grandmaster.

Gadis-gadis lain tidak serius dalam catur. Saya berlatih lima atau enam jam sehari, tapi mereka terganggu dengan memasak dan bekerja di rumah."

Judit Polgar melawan Garry Kasparov dalam turnamen Catur Linares di Spanyol, pada Februari 2001. | Enrique Alonso/AFP via TheGuardian.com
Judit Polgar melawan Garry Kasparov dalam turnamen Catur Linares di Spanyol, pada Februari 2001. | Enrique Alonso/AFP via TheGuardian.com
Pada 1970-an, legenda catur AS, Bobby Fischer, mengatakan bahwa kaum Hawa terlalu lemah dan bodoh untuk catur.

Sementara itu, pada tahun 1989, legenda catur Rusia, Garry Kasparov mengatakan, "Wanita, pada dasarnya, bukan pemain catur yang luar biasa. Mereka bukanlah petarung yang hebat."

Kasparov, yang ketika itu terlibat dalam produksi "The Queen's Gambit" sebagai penasihat teknis, telah mencabut kata-katanya itu. Dia mengakui kesalahannya usai tiga dekade berselang.

Sama seperti Beth yang menghancurkan Borgov, Judit juga mampu mengalahkan Kasparov di turnamen Rusia versus The World pada tahun 2002 silam yang juga terjadi di Moskow!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun